Rencana awal untuk meneliti fenomena viral terkait buaya muara di Parepare mungkin harus tertunda, namun hal ini memberi kesempatan bagi kami untuk beralih ke pengalaman yang tak kalah menarik: wisata kuliner ikan bakar di tepi Pantai Lumpue bersama rekan-rekan guru. Di tengah suasana santai dan akrab, kami disuguhkan sajian khas Bugis yang begitu menggugah selera.Menikmati sajian ikan bakar di Parepare, Sulawesi Selatan, bukan hanya soal hidangan utama, tetapi juga pengalaman kuliner yang menawan dari sisi bumbu dan suasana. Bersama para guru, kami menikmati makan siang dengan suasana santai di atas gazebo tepi pantai, ditemani suara ombak yang menambah kenikmatan hidangan.
Di sini, hidangan ikan bakar tidak sekadar soal kelezatan dagingnya, tetapi juga kekayaan rasa yang tercipta dari tiga sambal khas Bugis yang mendampinginya. Keunikan sambal-sambal ini seakan menari di lidah, memperkaya cita rasa yang tak terlupakan.
1. Sambal Dabu-Dabu Manta (Mentah)
Sambal dabu-dabu manta menjadi sajian pertama yang patut dicoba. Sambal ini disajikan mentah, namun kesegarannya luar biasa. Terbuat dari tomat segar, cabai merah, perasan jeruk nipis, bawang merah, dan sesekali diberi daun kemangi untuk aroma. Tambahan sedikit kecap manis, garam, dan sedikit penyedap rasa menciptakan perpaduan segar dan pedas yang sangat nikmat disantap bersama ikan bakar. Rasanya seperti ledakan kesegaran di lidah---membuat suapan demi suapan terasa semakin menggugah selera.
Tak kalah dari dabu-dabu manta, racca mangga hadir dengan keunikan tersendiri. Sambal ini punya banyak variasi, mulai dari yang menggunakan bakaran kemiri, terasi, hingga yang sederhana hanya dengan kuah ikan kuning atau yang dikenal sebagai pallu ce'la. Bahan utamanya adalah mangga muda yang dipotong kecil-kecil, cabe rawit yang memberi sensasi pedas, serta sedikit garam dan penyedap rasa. Ketika dinikmati, rasa asam segar dari mangga muda dan pedasnya cabai langsung memanjakan lidah, membuat setiap suapan ikan bakar terasa semakin nikmat dan memancing air liur.
Bagi sebagian orang, sambal lawa' adalah sensasi baru yang mungkin cukup asing di lidah. Terbuat dari bahan utama yang unik seperti pisang batu atau jantung pisang, sambal ini memang berbeda. Pisang batu atau jantung pisang direbus hingga matang lalu ditiriskan, dan setelah itu dihaluskan. Campurannya berupa kelapa sangrai, perasan jeruk nipis, cabai rawit, bawang putih, dan merica yang ditumis sebentar. Hasil akhirnya adalah sambal dengan tekstur lembut dan rasa gurih yang khas. Meski awalnya tampak asing, sambal lawa' menyimpan kelezatan tersendiri yang makin lama makin menggoda selera---membuat siapa pun penasaran untuk mencicipinya kembali.
Kombinasi antara ikan bakar yang gurih, tiga sambal yang masing-masing memiliki karakter khas, dan suasana tepi pantai di Parepare menjadikan wisata kuliner ini sebuah pengalaman yang sulit dilupakan. Tak heran, sambal Bugis memang terkenal dengan cita rasa kuat yang menggoyang lidah, memperkaya khazanah kuliner Nusantara. Bagi pencinta kuliner, menyantap sajian khas Parepare ini bisa menjadi pengalaman luar biasa yang patut dicoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H