Lihat ke Halaman Asli

Raabiul Akbar

ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

Motivasi Kerja dan Pembelajaran dalam Refleksi Bijak Khalil Gibran

Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gramedia.com

Dalam perjalanan hidup, ada kalanya kita terjebak dalam rutinitas dan tekanan pekerjaan yang seolah-olah mencekik semangat kita. Kata-kata bijak dari Khalil Gibran hadir sebagai pengingat akan makna lebih dalam dari setiap tindakan yang kita lakukan, baik dalam dunia kerja maupun dalam proses belajar.

Gibran pernah berkata, "Jika kamu tidak bekerja dengan cinta, tetapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaanmu." Kutipan ini menyentuh inti dari dedikasi kita terhadap pekerjaan. Di dunia kerja, baik sebagai pegawai swasta, ASN, maupun dalam peran pendidik di sekolah, cinta terhadap apa yang kita lakukan adalah sumber energi yang tak ternilai. Tanpa cinta, pekerjaan menjadi beban yang sulit dijalani. Sebaliknya, cinta memberikan makna, membuat setiap tugas yang diemban menjadi kesempatan untuk berkarya, untuk memberikan sesuatu yang lebih daripada sekadar hasil. Jika cinta tak lagi menjadi penggerak, ada baiknya merenung, apakah kita masih di jalur yang benar?

Bagi mereka yang menghadapi kegagalan, Gibran memberikan penegasan bahwa, "Orang yang kuat bukan mereka yang selalu menang. Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh." Dalam dunia kerja maupun pendidikan, kita seringkali berhadapan dengan tantangan yang membuat kita merasa gagal. Namun, kekuatan sejati bukanlah tentang selalu mencapai puncak tanpa halangan, melainkan bagaimana kita bangkit dari keterpurukan. Sebagaimana seorang siswa yang belajar, kesalahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses menuju kesempurnaan.

Gibran juga mengajarkan tentang keikhlasan dalam mencintai, baik itu cinta kepada seseorang, pekerjaan, atau impian. "Jika kamu mencintai seseorang, biarkan dia pergi, jika dia kembali, maka dia akan selalu menjadi milikmu. Jika tidak, dia tidak akan pernah menjadi milikmu." Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ini adalah pelajaran tentang melepaskan sesuatu yang tidak seharusnya dipaksakan. Cinta pada pekerjaan atau profesi juga demikian. Jika pekerjaan tidak lagi memberi makna atau kita merasa dipenjara oleh rutinitas tanpa jiwa, terkadang yang terbaik adalah melepaskannya, memberi ruang untuk hal yang lebih baik datang.

Kehidupan tidak hanya tentang momen-momen bahagia. Gibran mengingatkan, "Kau dapat melupakan orang yang tertawa bersamamu, tapi jangan pernah melupakan orang yang telah menangis bersamamu." Dalam lingkungan kerja maupun pertemanan, hubungan sejati dibangun dalam momen-momen sulit, ketika kita saling menopang di tengah kesulitan. Mereka yang berdiri di sisi kita dalam kesedihan, adalah yang patut kita hargai, karena di sanalah kejujuran perasaan teruji.

Terakhir, Gibran mengajarkan bahwa "Hidup tanpa cinta bagaikan sebatang pohon yang kokoh berdiri, namun kering tanpa dihiasi buah ataupun bunga." Tanpa cinta, hidup hanyalah rutinitas yang kosong, pekerjaan hanyalah tanggung jawab yang berat, dan pembelajaran hanya menjadi kewajiban yang membosankan. Cinta, baik dalam konteks pekerjaan, belajar, maupun hubungan dengan sesama, adalah yang memberi makna dan keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline