Ada satu kenyataan yang sering kali dilupakan oleh mereka yang bermimpi besar--- yaitu rasa sakit. Bukan hanya rasa sakit fisik, tapi juga mental dan emosional. Semua orang yang pernah meraih kesuksesan dalam hidupnya memahami satu hal: rasa sakit bukanlah musuh. Justru, ia adalah sahabat setia yang akan menemani kita dalam setiap langkah menuju puncak.
Rasa sakit bukanlah akhir. Ia adalah pintu gerbang menuju transformasi. Tidak ada yang besar, tidak ada yang megah yang bisa dicapai tanpa melewati titik-titik rasa sakit. Mereka yang gagal adalah mereka yang berhenti di tengah perjalanan, sementara mereka yang sukses adalah yang terus bergerak, memeluk rasa sakit dan membiarkannya membentuk mereka menjadi lebih kuat, lebih tangguh.
Ketika kita mulai melihat rasa sakit bukan sebagai beban, tetapi sebagai katalis perubahan, kita menjadi tak terbendung. Bayangkan seorang atlet yang setiap hari menantang batas fisiknya. Ia tidak lari dari rasa sakit otot yang membara, melainkan mendatanginya, menyelami rasa sakit tersebut, karena ia tahu bahwa hanya dengan melewati batasan inilah ia bisa menjadi lebih kuat.
Sama halnya dengan para pelajar dan pekerja yang bertekad mengubah nasib mereka. Mereka harus merangkul rasa sakit itu, menjadikannya bagian dari proses pendewasaan dan perubahan diri.
Setiap kali rasa sakit datang menghampiri, tanya dirimu sendiri, "Apakah ini benar-benar yang aku inginkan?" Jika jawabanmu adalah "Ya," maka biarkan rasa sakit itu menjadi bahan bakarmu. Jika ada yang meragukan jalanmu, yang mengatakan bahwa kamu terlalu keras pada dirimu sendiri, biarkan mereka berbicara.
Karena pada akhirnya, hanya dirimu yang tahu seberapa besar mimpimu, seberapa besar keinginanmu untuk berubah, untuk berhasil.
Rasa sakit tidak pernah bohong. Ia hanya menanyakan satu pertanyaan sederhana yang harus kita jawab dengan tindakan, bukan kata-kata: "Apakah kamu benar-benar ingin mencapai tujuanmu, atau kamu hanya pembual?"
Jadi, peluklah rasa sakit itu. Biarkan ia menjadi teman terbaikmu dalam perjalanan panjang menuju kesuksesanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H