Lihat ke Halaman Asli

1001 CARA MENJAGA KELESTARIAN ALAM

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14256523601198426946

Judul      : Dunia Anna
Penulis  : Jostein Gaarder
Penerbit: Mizan Pustaka
Cetaka
n : I, Oktober 2014
Tebal    : 248 h
.

ISBN: 978-979-433-842-1

Dewasa ini, pemanasan global menjadi isu penting dijagad raya. Hal ini karena efek rumah kaca telah menyebabkan kondisi lingkungan yang semakin memburuk seperti; perubahan iklim yang tidak menentu, lapisan-lapisan es di bumi mencair, dan permukaan laut meningkat bermeter-meter. Keadaan ini juga menyebabkanberbagai habitat flora dan fauna di alam lenyap. Keseimbangan alam tidak terjaga dengan baik karena ulah manusia sepertipenebangan hutan secara liar, pembakaran minyak, batu bara, dan gas dalam jumlah yang sangat besar.

Dengan dalih demi kesejahteraan, manusia semakin serakah mengeksplotasi sumberdaya alam. Padahal, umat manusia tidak hanya hidup dalam satu kurun waktu, melainkan ada generasi selanjutnya yang akan hidup di muka bumi ini. Karena itu, seharusnya manusia yang hidup saat ini sadar untuk mewariskan bumi dalam kondisi yang tetap indah dan nyaman dihuni kepada generasi berikutnya.

Salah satu upaya menjaga kelesatarian alam adalah dengan membuat gerakan pencinta alam secara masif. Semua lapisan masyarakat ikut serta secara aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian alam seperti; penghijauan, reproduksi hewan dan tumbuhan, serta mengawal kebijakan pemerintah agar tidak mengeksploitasi alam secara brutal. Novel Dunia Anna berkisah tentang Anna dan Jonas yang selalu gelisah dengan berbagai fenomena alam yang semakin rusak. Kedua sejoli ini secara intensif mencarijawaban tentang hakikat dunia dan apa yang harus mereka lakukan untuknya.

Dengan kemampuan imajinasinya, Anna mencerap makna dari berbagai fenomena yang terjadi disekitarnya. Misal, pada suatu malam tahun baru saat Anna memasuki usia sepuluh tahun, ia melihat sama sekali tidak ada salju, baik di dataran tinggi maupun di lembah. Bahkan, pegunungan pun tidak bersalju sama sekali (h. 8).

Kegelisahan dan ketakutan Anna terus berlanjut menjelang usianya ke 16 tahun. Ia sering menyendiri, melamun, dan berbicara aneh-aneh. Hal ini membuat kedua orang tuanya mengira Anna mengalami gangguan jiwa.Mereka memeriksakan Anna ke seorang psikiater yang bernama Benjamin. Namun, menurut Benjamin, Anna sebenarnya tidak mengalami gangguan jiwa. Imajinasi dan kegelisahannnya akan kondisi alam dan lingkungan merupakan gejala yang wajar dan normal. Anna dan Benjamin malah asyik membahas tema pemanasan global. Benjamin menyarankan agar Anna dan Jonas membentuk sebuah organisasi lingkungan hidup sebagai solusi dari ketakutannya akan kerusakan iklim (hlm 28).

Anna dan Jonas sibuk mengisi waktunya dengan berdiskusi tentang pemanasan global. Melalui koran online,Anna mengikuti berbagai perkembangan informasi tentang flora dan fauna di seluruh dunia. Ia rajin mengkliping artikel dan mengumpulkan vidio dan audio terbaru dari you tube, podcast, dan berbagai website.Kemudian mereka berdua berdiskusi dan menganalisis artikel-artikel tersebut untuk mencari jawaban atas ketakutan mereka akan kondisi alam, apa arti dunia dan apa yang harus dilakukan? (hlm 119).

Akhir dari semua rangkaian pencarian Anna dan Jonas adalah bagaimana mendorong keikutsertaan masyarakat dalam melestarikan alam dan keanekaragaman hayati? Keduanya membuat program gerakan 1001 untuk meyelamatkan spesies flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Dunia akan menjadi tempat yang nyaman dihuni jika masyarakat dunia mau peduli pada kelestarian alam seperti yang dilakukan oleh Anna dan Jonas.

Membaca novel yang ditulis dengan nalar folosofis dan reflektif ini, pembaca seolah-olah diajak berselancar menuju imajinasi yang mendalam tentang alam semesta. Novel ini menyadarkan umat manusia akan kondisi alam raya saat ini yang dalam keadaan darurat. Josten Gaader, yang juga penulis buku Dunia Sophie, mencoba mengajak pembaca berkaca. Dengan kisah yang ringan dan mudah dicerna,pesan utama novel ini adalah bahwa gerakan pelestarian lingkungan hidup merupakan suatu keharusan bagi seluruh masyarakat di dunia. Melalui novel ini, Josten Gaaader menuntun pembaca merenungkan eksistensi manusia dan semesta. Karena itu, novel ini sangat bermanfaat dibaca oleh siapa saja yang berniat turut serta dalam menjaga kelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline