Lihat ke Halaman Asli

Kakek Tua di Kampung Sumur

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jakarta macet, itu bukan hal baru. Kalo hujan macetnya tambah parah, ini juga bukan berita yang mengagetkan. Seperti pagi ini, hujan yang mengguyur Jakarta tidak menghalangi para warga Jabotabek untuk bertarung menaklukkan belukar lalu lintas Jakarta yang begitu ganas.

Sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai Jakarta Timur terlihat kendaraan, baik roda 2, roda 4 bahkan lebih seperti parkir di sepanjang jalan. Lengkap sudah, lalu lintas yang sudah terkunci plus guyuran hujan yang begitu deras menambah tantangan bagi kesabaran para petarung jalan raya. Kondisi menjadi lebih baik dengan alunan “Belahan Jiwa” nya Klakustik dan sebatang Sampoerna yang mulai dipantik Tokai.

Mendekati daerah Kampung Sumur, akan terlihat seorang pria dengan tubuh ringkihnya. Namun, dengan selalu senyum bahagia tersungging di bibir. Tanpa peduli dengan kondisi sekitar. Jika cerah tubuhnya akan terbalut dengan seragam oranye. Dan jika kondisi hujan, maka tubuhnya akan terbungkus dengan mantel hujan warna abu-abu.

Kakek ini terlihat begitu menikmati pekerjaannya. Menyapu dan membersihkan jalanan dan pulau jalan yang membagi dua lalu lintas, arah Jatinegara dan Bekasi. Bagi Kompasianer yang rutin setiap pagi melewati jalur I Gusti Ngurah Rai pasti akan menjadi saksi betapa tingginya tanggungjawab dan dedikasi beliau pada tugas yang diemban. Tidak pernah sekalipun terlihat wajah lelah, yang ada senyum ceria. Tidak pernah peduli dengan kondisi cuaca, mau panas ataupun hujan deras. Beliau begitu bahagia dengan profesinya sebagai penyapu jalanan.

Tapi, sudah lebih dari 20 menit mengapa belum ada tanda-tanda macet akan terurai? Dimana Pak Polisi? Selalu saja...setiap hujan Polisi hilang menguap di jalur ini. Padahal begitu banyak persimpangan dan U-Turn. Dan hujan yang mendera akan semakin memperparah kemacetan. Pak Polisi mengapa Anda tidak ada saat dibutuhkan?

“Kan hujan, Yah…jadi Pak Polisi libur.” Tiba-tiba Rava menjawab gerutuanku dari jok belakang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline