Lihat ke Halaman Asli

Membangun Peradaban dengan Peradaban

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah umat manusia telah dimulai sejak Adam dan Hawa, itu keyakinan umat beragama.   Berbeda dengan teori Darwin, dimana manusia berevolusi dari kera.  Sejarah manusia melahirkan banyak cerita yang terangkum dalam berbagai peradaban yang ditulis oleh para pemenang dalam "Perang Peradaban" itu sendiri.    Sejak  manusia menguasai bumi telah berbagai perdaban silih berganti mewarnai dunia.

Membangun suatu peradaban merupakan keinginan besar setiap bangsa,  saling mengkalim diri sebagai yang terbaik  lumrah dalam persaingan memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.   Siapa yang paling kuat tentu dialah sebagai pemenang dan akan mewarnai peradaban berikutnya.

Tidaklah mudah membangun peradaban karena setiap orang, setiap bangsa telah memiliki peradabannya masing-masing.   Apa yang cocok atau sesuai dengan selera kita belumlah tentu sesuai dengan orang lain.   Peradaban tidaklah bisa dipaksakan dan bukan hitung2an matematis yang bisa dikalkulasikan secara tepat.   Peradaban akan dterima dan diikuti oleh orang lain jika memang diterima olehnya dan memberikan keuntungan baginya.   Adakah peradaban yang bisa dipaksakan ke orang lain?

Jakarta, 3 Desember 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline