Lihat ke Halaman Asli

Mari Berkenalan dengan Strategy Map

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tulisan saya sebelumnya tentang Balanced Scorecard (BSC), terdapat pemahaman mengenai fungsi utama BSC dalam tahapan manajemen stratejik. Pada dasarnya, BSC bukanlah alat untuk membuat sebuah strategi, akan tetapi merupakan alat untuk menterjemahkan strategi menjadi sesuatu yang dapat diukur, jelas, dan siap untuk dilaksanakan. Untuk mempermudah komunikasi strategi, maka perlu dibuat peta strategi (strategy map).

Pembangunan strategy map harus didahului dengan mempelajari dokumen strategi organisasi, termasuk visi dan misi organisasi. Pada umumnya, strategy map BSC terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif finansial (financial perspective), perspektif pelanggan (customer perspective), perspektif internal (internal perspective), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning & growth perspective). Perspektif-perspektif ini tidak bersifat baku, artinya masih bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi organisasi.

Setiap perspektif dalam strategy map memiliki hubungan sebab akibat yang jelas. Financial perspective menggambarkan apa yang harus kita capai dari sisi keuangan, seperti profit, revenue, cost, dan lain sebagainya. Financial perspective pada umumnya merupakan gambaran harapan dari shareholder dan stakeholder utama terhadap organisasi. Khusus untuk organisasi non profit (non-profit organization), banyak yang merubah financial perspective menjadi stakeholder perspective.

Customer perspective menggambarkan apa yang harus kita hasilkan dari pelanggan kita, seperti kualitas yang bagus, pelayanan yang ramah, ketersediaan barang yang terjamin, dan lain sebagainya. Pada umumnya, customer perspective merupakan gambaran dari customer value proposition. Hubungan sebab akibat yang terjadi adalah apabila customer perspective dapat dicapai dengan baik, maka financial perspective kemungkinan besar akan ikut tercapai.

Internal perspective menggambarkan kondisi pencapian dari proses internal organisasi yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan pencapaian customer perspective dan financial perspective. Internal perspective pada umumnya terbagi menjadi empat domain proses, antara lain yaitu proses operasional manajemen (operational management processes), proses manajemen pelanggan (customer management processes), proses inovasi (innovation processes), serta proses yang bersifat sosial dan pemenuhan terhadap regulasi (regulatory & social processes).

Learning and growth perspective merupakan gambaran mengenai komponen-komponen yang harus dimiliki oleh organisasi agar mampu melaksanakan proses yang ada di internal perspective dengan baik, sehingga customer perspective dan financial perspective dapat tercapai. Komponen-komponen tersebut dalam strategy map pada umumnya berjumlah minimal 3 domain yaitu, human capital, information capital, serta organization capital.

Dengan adanya strategy map, diharapkan goal dan strategi organisasi yang sudah dibuat (biasanya bukunya tebal lagi hehehe) dapat dipahami dengan mudah oleh anggota organisasi, Pertanyaan simple dari saya, hafalkah anda dengan visi dan misi organisasi anda? Kalau hafal, mengertikah anda apa maksudnya? Kalau belum, strategy map dapat membantu anda untuk memahaminya.

Sukses selalu untuk anda :)

Salam – Robbi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline