Lihat ke Halaman Asli

Suara Anak Jalan

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak mengerti arti kehidupan, jika mengerti coba jelaskan padaku. Kenapa hari-hariku mesti dijalan, memandang mereka yang tampak bahagia, lalu lalang setiap hari. Dimana sebenarnya kehidupan yang aku cari. Kau tahu rasanya dingin malam dijalanan, saat balutan kain tipis yang kukenakan jarang berganti. Kulitku tidak setebal kulit kalian, bahkan hampir sama tipisnya, tapi tahukah kalian rasanya dingin jalanan.

Seandainya ada harga yang pantas dalam kehidupan ini, untuk menunjukkan arti kehidupan sejati, aku akan berusaha membayarnya. Semampuku.

Sepanjang perjalananku dijalan kalian tahu apa yang aku lihat, banyak hal. Aku pernah menonton pertunjukkan konser musik, mendatangkan artis-artis ibukota yang dibiayai gratis oleh sponsor. Diwaktu yang lain aku juga pernah melihat pejabat pusat melintas dengan iring-iringannya yang tampak mewah. Sebelumnya aku juga menyaksikan bagaimana mereka berorasi dalam sebuah kampanye masal dan dapat kaos partai, tapi tidak saat mereka telah menjabat.

Banyak yang bilang jalanan itu keras, bagi saya memang itu satu-satunya pilihan. Jika kami penyakit sosial dan kalian berusaha mengamputasinya entah bagian mana yang tepat untuk dipotong. Nada kami kasar, catatan kami tidak teratur, dan akupun kapok jika catatanku dispam lagi oleh admin. Ada nilai-nilai yang aku pelajari dari lingkunganku dijalan. Mungkin juga sama dengan kalian, bagaimana kalian diajari sebuah nilai dari keluarga masing-masing. Bedanya aku belajar semacam rasa peduli atau kasih sayang dari jalanan. Sehingga saat aku mengatakan "aku cinta kamu", mungkin kalian akan merasa bahwa itu sebuah penghinaaan.

Kalian tahu bahwa malam ini udara diluar sangatlah dingin. Tapi alun-alun tidak sesepi biasanya, tanpa kusadari tawa para pengunjung itu sedikit menemani kesepian malam ini.

Sepertinya aku akan tidur lebih larut, tepat dibawah pohon beringin depan keraton, memandangi bintang gemintang yang tampak jelas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline