Lihat ke Halaman Asli

QS Al-Imran Ayat 110 Sebagai Landasan Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Diperbarui: 27 September 2024   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Studi ilmu-ilmu keislaman pernah mengalami reduksi dalam perkembangannya, hal ityu terlihat dengan ketertarikan manusia dalam mempelajari ilmu-ilmu Barat yang menggunakan metode ilmiah dibanding dengan ilmu-ilmu Islam yang cenderung hanya membicarakan aspek teologis semata, sehingga terjadilah sekularisasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Ini tentunya akan membuat Islam mendapatkan pelabelan negatif dari penganutnya maupun yang bukan penganutnya. Padahal dalam sejarah Islam, ilmu-ilmu Islam telah mengalami demistifikasi, pada hakikatnya sejak 1400 tahun yang lalu Islam telah menjelaskan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang harus diperjuangkan di dalam kehidupan manusia, inilah yang terimplementasi dalam ajaran Nabi Muhammad SAW. dan nabi-nabi sebelumnya.
Perjuangan untuk memanusiakan manusia menjadi tugas dan tanggung jawab para nabi dan rasul Allah swt. sejak dari Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw., sebagai nabi dan rasul terakhir yang diutus ke bumi ini.
Dalam konteks keindonesiaan dengan sejarahnya yang panjang di bawah penjajahan, juga mengalami pemisahan antara pengetahuan agama dengan pengetahuan umum, yang melahirkan pendidikan yang berbau sekuler, bahkan melakukan pemisahan antara hukum normatif agama dengan realitas dunia saat ini. Sehingga terjadilah dehumanisasi dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, dimana pendidikan dengan gaya banknya2 yang tugasnya melakukan transfer knowledge, bukan pada tatanan penyadaran.
Al-Qur'an sebagai pedoman dasar bagi umat sekaligus sebagai landasan normatif pendidikan, sesungguhnya melakukan perpaduan antara realitas dunia yang berbau empirisme, rasionalisme dengan hukum normatif agama (wahyu). Integrasi keilmuan bagi umat Islam merupakan keniscayaan untuk dapat melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi dan penghambaan diri kepada Allah, agar hidup bahagia dan selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Al-Qur'an memproyeksikan umat Islam sebagai khaira ummah (umat terbaik) dari umat-umat yang lain, dengan tiga modal utama, yaitu amar makruf, nahi mungkar dan iman kepada Allah sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Ali Imran/3: 110.
Upaya mewujudkan umat Islam sebagai khaira ummah seperti diidealkan oleh al-Qur'an tidak diperoleh begitu saja, tetapi memerlukan perjuangan secara serius oleh seluruh umat Islam. Dalam hal ini pendidikan Islam menjadi urgen untuk mewujudkan umat Islam sebagai khaira ummah.
Tulisan ini mengulas secara singkat peran pendidikan Islam dalam mewujudkan sebagaimana tercantum dalam Q.s. Ali Imran/3: 110.

Sumber :
Abd. Malik, Wello, FilsafafIlmuPengetahuanPerspektif Islam. Makassar, Alauddin University Press, 2011
Agama,Kementerian,RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya. Jakarta, PT. AdhiAksaraAbadi Indonesia,2011.
Ali, Asghar, Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar,,2009
Ash Shadr, M. Baqir, Tuhan, Utusan, dan Risalah Argumen Induksi Konsep Dasar Agama. Yogyakarta, JaringanAktivisFilsafat Islam (JAKFI), 2011.
Asseghaf, Abd.Rahman, Pendidikan Islam Integratif. Yokyakarta, PustakaPelajar,cetakan II 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline