Banyak dari kalangan masyarakat yang mengira bahwa semua mahasiswa adalah sosok yang serba bisa, serba tahu dalam berbagai hal dan bisa menjawab semua persoalan yang muncul dalam masyarakat atau dari dunia luar. Hal semacam ini seakan-akan membidik status “mahasiswa” dalam golongan kaum elit dan terhomat dibanding orang non mahasiswa, karena kata “mahasiswa” lebih akrab dengan sebutan “komunitas yang mempunyai tingkat intelektualitas tinggi dimana budaya ilmiah selalu menjadi alternatif dalam pemecahan masalah”. Namun asumsi semacam ini tidak semuanya benar, ya buktinya seperti saya, meski sudah berstatus mahasiswa tapi ilmunya, prilakunya masih belum mencerminkan sebagai sosok mahasiswa sejati, kasarnya goblok dan tak bermoral hehe.
Meski mempunyai status sama(mahasiswa)tapi memiliki tipe yang berbeda, banyak ragam tipe yang disandang mahasiswa-mahasiswa modern atau mahasiswa edisi 2012. Dari beberapa sumber yang saya baca tentang pembagian tipe mahasiswa, tapi yang paling pas dari sekian banyak pembagian tipe mahasiswa, yaitu sebagai berikut, pertama mahasiswa organisatoris(mahasiswa yang selalu disibukkan dengan dunia yang berbau organisasi). Tipe kedua, mahasiswa akademis(mahasiswa yang berorientasi pada akademis) Tipe ketiga, hedonis(mahasiswa yang cenderung bersenang-senang). Tipe ke empat, romantis(mahasiswa yang suka nyentrik, dan menggaet lawan jenis). Saya termasuk yang mana ya?.
Tipe mahasiswa yang pertama dan yang kedua sama-sama baik, biasanya mereka dalam menggali intelektualitasnya dengan melalui diskusi yang berkaitan dengan olah pikir secara berkelompok, seperti dikusi panel, diskusi kelompok, lokakarya dll.
Mahasiswa yang kesehariannya diisi dengan pergi pulang-pergi pulang atau dikenal dengan mahasiswa kupu-kupu tidak akan pernah bertambah ilmunya, monoton atau macet...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H