Fotovoltaik: Teknologi Masa Depan untuk Bangunan di Iklim Tropis
Oleh :
Qurrotul A'yun
Septia Heryanti
Saat ini, dunia sedang berlomba-lomba mencari cara untuk mengurangi jejak karbon. Salah satu teknologi yang mulai jadi primadona adalah fotovoltaik, atau yang lebih dikenal sebagai panel surya. Dengan kemampuannya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik, fotovoltaik dianggap sebagai solusi masa depan untuk bangunan ramah lingkungan, terutama di negara tropis seperti Indonesia.
Kenapa Fotovoltaik Penting?
Tahu nggak, sektor bangunan ternyata bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga emisi karbon global dan menyedot hampir 40% konsumsi energi dunia? Nah, fotovoltaik hadir sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil. Teknologi ini nggak cuma menghasilkan energi bersih, tapi juga bisa diintegrasikan ke desain bangunan, bikin rumah atau gedung jadi lebih estetis dan futuristik.
Bagaimana Fotovoltaik Diintegrasikan?
Dalam penelitian terbaru, fotovoltaik diuji dalam berbagai kondisi---mulai dari posisi atap hingga fasade bangunan (dinding luar). Peneliti menemukan bahwa panel yang dipasang di atap menghasilkan daya paling besar, sekitar 120 Watt, sedangkan fasade utara juga cukup optimal dengan daya hingga 110 Watt. Posisi timur dan barat cocok untuk memaksimalkan sinar matahari di pagi dan sore hari, sementara fasade selatan sayangnya kurang efektif.
Sudut kemiringan panel juga penting. 30 hingga 45 adalah sudut terbaik untuk mendapatkan daya maksimal, terutama jika dipasang di atap. Sementara itu, sudut 60 lebih cocok untuk fasade, karena tetap estetis tanpa terlalu mengorbankan efisiensi energi.