Lihat ke Halaman Asli

Qurrotul Ayun

Mahasiswi

Ramadhan 2022

Diperbarui: 24 April 2022   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Semua yang terjadi memang sudah kehendak yang Maha Kuasa bisa saja itu adalah petunjuk untuk kita agar hidup kita bisa menjadi lebih baik, bisa jadi jalan yang kita tempuh sebelumnya salah dan pada akhirnya Allah memberikan jalan lain atau sebagai petunjuk agar kita tidak berada di jalan tersebut. 

Semua manusia memiliki jalan hidup dan ceritanya masing-masing tapi perlu kita ketahui petunjuk dari Allah justru lebih baik dan sangat diharapkan oleh seluruh ummat muslim, percaya atau tidak pasti kita akan menyadari kenapa dan bagaimana caranya hingga bisa sampai dititik ini, titik dimana yang sebelumnya memiliki cerita panjang penuh dengan jalan yang berliku dan jalan yang tidak hanya lurus saja namun naik turunnya pun pasti sudah kita rasakan, dan hingga ketika kita kita sudah sampai pada tujuan atau pada titik dimana itu merupakan garis finish bagi kehidupan kita pada akhirnya kita sadar semua itu merupakan petunjuk dan bimbingan dari Allah secara langsung agar kita bisa menjadi orang yang bersyukur dan selalu hidup dengan bimbingannya, dan dalam keadaan apapun dapat selalu mengingatnya.

Sering kita temui dalam kehidupan kita ada orang yang sangat mudah mendapatkan rejekinya atau mungkin orang tersebut merupakan orang yang berada dan kaya di daerah itu namun, di sekitar orang tersebut masih banyak orang yang kelaparan maupun janda yang masih memerlukan bantuan, apakah orang kaya itu masih pantas kita juluki orang kaya sedangkan dalam hal bersedekah ataupun memberikan sedikit pertolongan dari sedikit hartanyapun sangat tidak perduli dan lebih mementingkan gaya hidup yang serba mewah dan mengikuti tren zaman now hidup penuh dengan kepentingan diri sendiri tanpa peduli dengan sekitar dan menimbun harta yang hanya sebagai permainan di dunia saja tanpa diseimbangi dengan akhiratnya, dan bukankah dari rejeki yang kita dapatkan terdapat sedikit juga rejeki bagi orang lain yang membutuhkan.

Sedekah merupakan pemberian dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sukarela tanpa ada batasan waktu maupun jumlah tertentu. 

Dengan demikian maka jika seseorang bersedekah kepada orang lain sudah seharusnya ia ikhlas atau secara sukarela memberikan sedekahnya kepada oranglain tanpa di latarbelakangi oleh hal apapun, sebagai contoh orang tersebut bersedekah sesering mungkin di bulan Ramadhan ini agar Masyarakat dapat menilai bahwa orang tersebut sangat baik dan cocok untuk dipilih menjadi seorang pemimpin karena setelah lebaran akan diadakan pemilihan kepala daerah (misalnya) namun pada kenyataannya setelah terpilih menjadi kepala daerah tersebut justru pada kenyataannya malah banyak Masyarakat yang kelaparan di sekitarnya yang di telantarkan begitu saja tanpa diperdulikan. 

Dan adapun contoh lainnya yang mungkin sering terjadi di masa kita saat ini ialah berkedok sedekah membagikan takjil untuk berbuka puasa namun hal tersebut dilakukannya demi konten semata dan demi mendapatkan keuntungan ataupun pujian bagi followersnya Na'udzubilla semoga kita dijauhkan dari sifat seperti contoh diatas.

Rosulullah SAW bersabda "Sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air (yang) dapat memadamkan api" (Hr. Tirmidzi & dishahihkan Al Albani). 

Sedekah bisa kita lakukan kapan saja dan bukan hanya karena di bulan Ramadhan, jika kita termasuk sebagai salahsatu golongan dari orang-orang yang dipercaya oleh Allah sebagai orang yang memiliki harta lebih maka sedekah yang seharusnya dapat dilakukan kapanpun itu justru bukan hanya di bulan Ramadhan dan merupakan suatu kesempatan emas dan sangat luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada kita, namun sayangnya di zaman ini jarang kita temui orang-orang yang sudah berkecukupan untuk membantu sekitar walau hanya dengan sesuap nasi saja, jangankan sesuap nasi untuk membangun satu saja rumah Allah di dunia ini sepertinya sangat keberatan, namun jika berkaitan dengan barang mewah, rumah mewah, mobil mewah dan lain sebagainya yang berkaitan denga kemewahan di dunia semua berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan tanpa memiliki tabungan untuk akhirat kelak.

Dan paling parahnya lagi jika di zaman ini kita ingin mengingatkan dalam hal kebaikan dan mengingatkan bahwa yang kita lakukan itu salah justu kitalah yang akan mendapat nyinyiran dan sampai sindiran baik lewat sosial media maupun dunia nyata, Wallahu A'lam bisowab memang semua terserah dari pribadi masing-masing dan semua memang memiliki hak atas hidup mereka tapi apakan yang akan terjadi jika di dunia ini sudah tidak ada lagi yang mengingatkan?

Kembali lagi pada Ramadhan, sudah tidak terasa hampir sebulan lamanya kita beribadan di bulan puasa ini semoga saja ibadah kita selama bulan puasa ini di terima oleh Allah dan semoga terdapat hikmah yang dapat kita ambil dan dapat menjadikan kita pribadi yang lebih baik lagi setelah menjalani puasa di bulan Ramadhan ini Aamiin, gunakanlah sisa waktu di bulan Ramadhan ini agar semakin taat beribadah dan mendapatkan malam Lailatul Qadar Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline