Desa merupakan daerah administratif otonom, sehingga mempunyai keleluasaan untuk melakukan upaya pemulihan secara mandiri. Jumlah desa sangat besar, di Indonesia mencapai (74.957 Desa) Kerekatan sosio-kultural yang tinggi sebagai bagian dari potensi yang harus dipertimbangkan. Ada beragam sektor usaha di desa yang saling terkait. Banyak diantaranya berkaitan dengan sektor pariwisata,
UMKM, produk olahan, kerajinan, event (kelahiran, pernikahan, bersih desa, event budaya lainnya). Desa masih belum mempunyai literasi digital yang memadai ( pemetaan sumberdaya, konten, branding dsb). Desa membutuhkan tools khusus untuk memasarkan,
mempertemukan dengan konsumen.
Recovery Strategy for Desa
1. Why focus on tangible & Intangible Assets
a. Multiplier effect besar, semua sektor usaha desa bisa ikut merasakan dampak pemulihan ekonomi.
b. Kemajuan teknologi informasi, tidak mengikis kearifan lokal masyarakat.
2. Why incorporate 4.0 Tech ?
a. Mempermudah proses transaksi, memotong rantai distribusi, memperluas jangkauan pasar dan mengurangi kemungkinan kontaminan dari kontak dengan uang kertas atau logam.
b. Ekonomi Inklusif : Pendekatan Ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan.
3. Why Sustainable Development ?
Menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, lingkungan hidup dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjagapeningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi.