Lihat ke Halaman Asli

Qur Rohman

Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Suka Duka Belajar dari Rumah Saat Pandemi

Diperbarui: 17 April 2020   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi adik sedang belajar (dokpri Qur Rohman)

Sejak beberapa hari itu. Semua teralihkan dari rumah. Baik bekerja, belajar, hingga beribadah.

Maklum saja, semenjak pemerintah menetapkan virus corona sebagai wabah pandemi. Beberapa kantor pemerintahan dan pendidikan terpaksa tutup dan libur. Tak lain hal ini demi memutus rantai penyebaran  covid-19 ini.

Tak terkecuali adik sulung ku. Ia ketimpangan juga belajar dari rumah. Mulai ngerjakan Pekerjaan Rumah (PR), mencari bahan dari internet, hingga ujian dari rumah.

Tentu saja hal ini memiliki suka duka tersendiri bagi adik kecilku. Diantaranya adalah:

1. Menemukan nalar kritis

Pastinya ketika berada di rumah adikku lebih memiliki nalar kritis. Mengapa demikian, karena kebanyakan ia mengerjakan beberapa pelajaran yang tak diajarkan sebelumnya. Maka, tak ada hal lain selain minta bantuan mbah goohle (search in google).   Selain cara ini dinilai lebih praktis, tentunya hal ini juge menimbulkan beberapa hal negatif.

Diantara kenegatifan tersebut pastinya lebih mengandalkan internet dari pada membaca buku bacaan. Emang sih kita harus memanfaatkan media, tapi ya harus diawasi juga penggunaannya. Adik kita masih kecil. Sedangkan internet memiliki jutaan informasi. Kalau tidak diawasi penggunaannya. Takutnya ia malah jatuh ke jurang.

Ilustrasi tumpukan pelajaran (dokpri Qur Rohman)

Hal lain yang tidak mengenakkan adalah kurangnya minat adik kepada buku pelajaran. Ini jelas ironi. Sekian tahun lalu kita digadang-gadang agar menumbuhkan membaca lewat buku. Pun buku tersebut adalah "Jendela /Cakrawal Dunia". Namun, justru sekarang hal itu terbalik yang menamakan internetlah cakrawala dunia. Kalau sudah remaja sih pasti ngerti mana yang baik dan mana yang buruk. Ini anak-anak loh.

2. Saling bertukar pikiran

Belajar di rumah pastinya bakal seru sebab kita bisa bertukar pikiran. Artinya ketika ada satu soal yang kelihatannya sulit, kita jadi berembuk. Minta tolobg pada ayah, ibu, kakak dan saudara lain. Jadinya, soal yang sulit sekalipun bisa terpecahkan.

Namun, dasar ini kurang baik juga pada adik. Sebab, yang ia diskusikan bukan pada tempat dan waktunya. Kalau terus-terusan kayak gini pastinya bukan adik yang pintar tapi, orang tua dan saudaranya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline