Lihat ke Halaman Asli

Qur Rohman

Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Paket Data, Kebutuhan Baru yang Diutamakan

Diperbarui: 12 Maret 2020   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

shopee.co.id/rika_novela

Kebutuhan manusia ada tiga, yakni kebutuhan pokok sandang; kebutuhan papan; dan kebutuhan pangan. Ada lagi satu kebutuhan pokok baru yang diutamakan, itu adalah kebutuhan paket data.

Aneh, memang. Namun inilah kenyataannya. Kebutuhan paket data justru lebih mengena alias wajib bagi pelaku medsos. Kebutuhan ini lebih besar pengaruhnya ketimbang tiga kebutuhan yang telah disebutkan di atas.

Siapa saja yang membutuhkan paket data?

Pertama, anak-anak. Anak kita pasti saja merengek minta dibelikan paket data apabila telah habis kuota datanya. Kalau beli jajan misalnya 10 ribu sehari, maka keuangan akan lebih melejit bila ditambah paket data. Hitung saja berapa kali anak anda minta dibelikan paket data dalam sebulan.

Apalagi geliat youtube dan game online semakin menjadi-jadi. Tak jarang mereka lupa makan gara-gara kecanduan game online atau lihat kartun di youtube. Akhir-akhirnya ketika kuota datanya habis. Eh eh eh. Lihat apa yang terjadi?

Kedua, keluarga. Mulai ibu-ibu sampai bapak-bapak tak lupa menyisihkan sebagian gaji mereka demi membeli paket data. Dalam menggunakan paket data mereka lebih minim karena pembatasan penggunaan media digital mereka telah mengetahui dampaknya. Ya, dampak dari kelamaan di media sosial akan merogoh kocek dalam-dalam finansial mereka.

Ketiga, khalayak umum. Pastinya merujuk semua kalangan mulai pebisnis, pedagang, dan investor. Pasti membeli paket data demi terhubung ke teman medianya.

Apalagi sekarang pembelian paket data lebih murah daripada membeli pulsa biasa. Lantas, kesempatan ini diambil secara cuma-cuma.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline