Lihat ke Halaman Asli

Merengkuh Takdir

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak pernah disadari

Sebuah badai menerjang bahtera cinta

Jeritan seorang bayi membahana di malam pekat

Melepas sang malaikat yang tak pernah dikenali

Mengarungi dimensi waktu tuk bersua suatu saat nanti

Mentari dan rembulan berdampingan di tiap massa

Seorang gadis tumbuh penuh cinta

Senyum serta tawa menghiasi wajahnya

Tiada pudar sepanjang zaman

Namun ….

Suatu luka menggumpal di dasar jiwanya

Duka yang tak terjamah mata

Menyusup pada nadi dan darahnya

Senyum itu….

Buah syukur dan sabar pada-Nya

Atas takdir cinta yang telah di rengkuhnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline