Lihat ke Halaman Asli

Qurnia niaty

Mahasiswi

Menghadapi Tantangan Pendidikan di Era Pos-Pandemi

Diperbarui: 19 Januari 2025   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia sejak 2019 membawa dampak besar bagi berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Sekolah-sekolah ditutup, pembelajaran dilakukan secara daring, dan proses pendidikan mengalami perubahan yang signifikan. Saat dunia mulai memasuki era pos-pandemi, tantangan baru dalam dunia pendidikan muncul, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah, pendidik, serta masyarakat. Untuk itu, memahami tantangan-tantangan tersebut sangat penting agar kita dapat mempersiapkan sistem pendidikan yang lebih tangguh dan inklusif di masa depan.

1. Ketimpangan Akses Teknologi dan Infrastruktur

Salah satu tantangan terbesar yang muncul selama pandemi adalah ketimpangan akses terhadap teknologi. Pembelajaran daring mengandalkan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, dan koneksi internet yang stabil. Namun, tidak semua siswa memiliki akses yang sama, baik itu di perkotaan maupun di daerah pedesaan. Di era pos-pandemi, meskipun sekolah-sekolah sudah kembali dibuka, dampak ketimpangan akses ini masih dirasakan, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memperluas akses teknologi. Selain itu, inovasi dalam metode pembelajaran hybrid (gabungan antara daring dan luring) harus dipertimbangkan agar semua siswa, baik yang memiliki akses teknologi maupun tidak, dapat tetap mengikuti proses pembelajaran secara optimal.

2. Penurunan Kualitas Pembelajaran dan Cakupan Materi

Selama pandemi, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring karena berbagai faktor, seperti kesulitan memahami materi tanpa bimbingan langsung, kurangnya interaksi dengan guru dan teman sebaya, serta terbatasnya waktu untuk belajar secara maksimal. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan dan ketertinggalan dalam pemahaman materi ajar.

Di era pos-pandemi, tantangan ini harus segera diatasi dengan melakukan pemulihan pembelajaran, yang melibatkan pendekatan yang lebih personal dan berbasis kebutuhan siswa. Pendekatan remedial atau pengajaran tambahan, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pembelajaran, dapat menjadi solusi untuk mengejar ketertinggalan materi.

3. Kesehatan Mental Siswa dan Guru

Pandemi telah memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental siswa dan guru. Ketidakpastian, stres, serta perubahan drastis dalam metode pembelajaran telah menciptakan beban mental yang berat bagi banyak pihak. Siswa merasa terisolasi karena tidak bisa bertemu langsung dengan teman dan guru mereka, sementara guru harus beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi baru yang sebelumnya tidak mereka kuasai.

Di era pos-pandemi, penting untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental semua pihak dalam pendidikan. Program konseling, pelatihan untuk guru dalam mendukung kesejahteraan mental siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung emosi dan psikologi peserta didik, adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.

4. Perubahan dalam Metode Pengajaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline