Lihat ke Halaman Asli

Karakter yang Harus Dimiliki Generasi Perubahan

Diperbarui: 27 Februari 2021   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keadaan sosial yang dimiliki Indonesia sekarang bisa dibilang tidak begitu baik, masih ada banyak masalah-masalah sosial terhadap individu, keluarga, dan kelompok masyarakat. Ditambah lagi dengan virus covid-19 yang sedang melanda Indonesia dan juga negara-negara lainnya. Virus ini memberi dampak buruk terhadap keadaan sosial maupun ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia butuh sinergi atau inovasi baru yang dapat membuat keadaan menjadi lebih baik.

Dalam rangka memperbarui keadaan Indonesia menjadi lebih baik, tentunya Indonesia membutuhkan peran aktif generasi pembaharu atau agent of change. Untuk dapat berhasil memperbaiki kondisi Indonesia, generasi tersebut membutuhkan karakter dan pola pikir maju. Nichols (2008) dalam bukunya yang berjudul New Models of Sustainable Change menyatakan bahwa "masa depan kehidupan manusia, tergantung pada mereka yang memiliki dorongan sosial tinggi dan semangat yang membahana untuk membuat perubahan pada pola pikir dan pola tindak warga dunia."

Berdasarkan kajian dari Rivers dan kawan-kawan pada tahun 2015, karakter para generasi pembaharu untuk inovasi sosial adalah percaya diri, kemampan untuk bangkit setelah jatuh, memiliki pusat kendali internal, kesadaran diri, orientasi untuk bertindak, inovasi dan kreativitas, kemampuan berpikiri kritis, empati, kemampuan berkomunikasi, memiliki kecerdasan emosional dan sosial, kemampuan memecahkan masalah, kepemimpinan, dan berprilaku sesuai dorongan nilai.

Dalam memperbaiki kondisi sosial di Indonesia, generasi pembaharu juga dapat melakukannya dengan cara menjadi seorang wirausaha sosial. Atribut yang dibutukan seorang wirausaha sosial yang baik adalah pola pikir dan pola tindak yang berkualitas. Pola pikir tersebut yaitu mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya yang tersedia (tidak mengeluhkan pada yang belum dimiliki) dan mampu mengkombinasikan ide atau gagasan baru yang mampu meluaskan maslahat. Dan pola tindak yang harus dimilki yaitu mempu membangun usaha sosial sebagai wadah dari visi pelayanan sosialnya dan mempu membangun kepemimpinan sinergis dan kolaboratif dalam mencapai tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline