Dahulu, Tanah Abang terkenal dengan lautan manusia, semua orang berkumpul dan berbelanja di sana, apalagi setiap menjelang lebaran, pasar itu di penuhi pengunjung yang tak ada habisnya.
Saat ini, huru hara mengenai pasar tanah abang sedang ramai diperbincangkan. Sejak adanya Tiktok shop, semua pembeli beralih membeli lewat Tiktok, dianggap lebih murah dan tidak perlu membuang energi untuk membeli langsung ke tempat.
Pedagang mengeluhkan dagangannya karena omset mereka kian turun drastis setiap harinya. Dahulu meraup omset hingga jutaan rupiah, tetapi saat ini sudah sulit. Pengunjung juga semakin sedikit yang datang ke pasar.
Harga yang mereka anggap tidak masuk akal juga, di Tiktok shop terlalu murah, benar-benar banting harga. Bahkan para pedagang tanah abang sudah tidak bisa memberi diskon sedrastis itu.
Para pedagang juga sudah berusaha untuk membuat akun tiktok dan bahkan berjualan live di Tikktok, namun tetap saja sepi pembeli. Pesaing di Tiktok juga sangat banyak, saingannya artis-artis besar yang berjualan, mereka punya nama dan gampang menjual produk.
Di jaman transformasi digital saat ini, perubahan jaman kian terlihat. Ada banyak perubahan, tidak hanya bisa belajar online saja dari aplikasi, tapi berjualan online juga saat ini kian membeludak.
Ada beberapa alasan pembeli sudah jarang membeli langsung, yaitu harga lebih murah dibandingkan outlet offline, banyak harga diskon di jam-jam tertentu, menghemat energi dan tidak harus menghabiskan biaya kendaraan, tidak perlu ke luar rumah, dan masih banyak alasan-alasan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H