Lihat ke Halaman Asli

Lelaki Hujan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan kulihat lelaki menampung air di balik matanya

semakin menderas di hulu itu

sesekali ia mencuri waktu mengusapnya dengan jemari

lalu aku diam, jemariku basah

lelaki itu memikul rindu di punggungnya,

itu katanya!

jiwaku berbisik lirih, pernahkah aku mengenalnya?

aliran itu menderas, dan aku semakin basah

dia pergi, meninggalkan basah yang terlalu

dan gerimis mendekapku,

erat

Makassar, 30 Juli 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline