Lihat ke Halaman Asli

Ketidaktahuan adalah Sebuah Pengetahuan.

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tulis saja apa yang ada di dalam pikiranmu, dengan demikian kamu akan tahu dari apa yang tidak kamu ketahui dan kamu akan menemukan makna yang tepat”

Seperti apa kedengarannya dan apa yang anda rasakan dalam pikiran anda saat membaca kata-kata tersebut di atas, atau apa yang anda pikirkan?

sebelum saya menulis tulisan ini, awalnya saya tidak tahu sama sekali mau menulis apa, saat itu saya mengatakan pada diri sendiri “Ahh... tidak tahu mau menulis apa, lagi tidak ada ide, dan masih banyak lagi. Mungkin beberapa dari anda pernah mengalaminya.

Kata-kata “tidak” dan “tidak” diatas benar-benar telah menghalangi niat saya untuk menulis, padahal saya sedang sangat ingin menulis sesuatu. Tidak tahu darimana datangnya, tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan dalam pikiran saya, apa yang terjadi pada diri dan tubuh saya saat mengucapkan kata-kata seperti itu? seperti apa rasanya? bagaimana kata-kata bisa muncul dan terucap dalam pikiran saya? Siapa yang memunculkan dan mengucapkannya? Saya  terus ajukan beberapa pertanyaan dan melakukan dialog dengan diri sendiri, lalu pikiran saya membisikkan sebuah jawaban dengan lembut, “Semua itu adalah makna yang kamu berikan diatas keyakinanmu bahwa kamu tidak akan bisa menulis karena ketiadaan semua itu”

Rasa keingintahuan saya semakin besar, saya tanya lagi, “Apa yang perlu saya lakukan dari semua ketiadaan itu dan makna seperti apa yang saya berikan agar saya bisa menulis sesuatu?

Kali ini Pikiran saya membisikkan jawabannya sedikit lebih tegas, “Tulis apa yang ada di dalam pikiranmu, dengan demikian kamu akan tahu dari apa yang tidak kamu ketahui tersebut dan kamu akan menemukan makna yang tepat”

Bisikan itu membuat jari-jari saya terasa ringan dan lentur dan bergerak secara otomatis, saya yakin pikiran sayalah yang menggerakkan jari-jari saya, Jari-jari itu terus menghentakkan huruf demi huruf mengikuti ritme dan alur pikiran saya. Sampai sejauh ini semuanya masih mengalir begitu saja dan tidak ada kesulitan sama sekali, semuanya digerakkan dengan begitu saja oleh pikiran saya dan tentu saja semua itu terjadi atas izinNya.

Sampai di baris ini, tahukah anda bahwa anda sudah membaca hampir satu halaman penuh yang saya tulis dari ketidaktahuan dan ketiadaan ide tadi. Hehehee... kok bisa ya?

Apa pelajaran positif yang diperoleh?

Pikiran mempunyai keterhubungan dengan tubuh kita, atau apa yang disebut dengan “mind and body connection”. Apa yang kita pikirkan atau apa yang kita katakan terhadap diri kita akan direspon oleh tubuh dan dapat memberikan efek fisiologis pada tubuh.

Makna yang saya berikan atau apa yang saya katakan tentang diri saya membentuk keyakinan dan menciptakan sebuah realita dalam pikiran saya, “tidak tahulah, tidak ada idelah dan seterusnya”

Realita ini benar-benar terjadi di dalam pikiran saya, pikiran saya seperti terkurung dalam sebuah ruangan tertutup yang tidak bisa dimasuki oleh cahaya sedikitpun, sehingga pikiran saya tidak bisa melihat, mendengar, dan merasakan apapun. Hal inilah yang membunuh semua kemampuan saya berpikir, menulis sebuah tulisan, dan mengunci gerakan otot jari saya untuk menuliskan sesuatu.

Dengan menenangkan diri, membuka mata pikiran saya lebar-lebar, menyesuaikan diri dan mencoba lebih fleksibel dengan keadaan yang terjadi dalam pikiran saya, akhirnya saya mampu merubah makna dan keyakinan saya menjadi lebih positif dan keluar dari kondisi tersebut dan menulis sampai di baris ini.

Saat ingin mengakhiri tulisan ini, saya jadi ingat Anthony Robbins, dalam setiap seminarnya dengan penuh semangat ia selalu menekankan “The quality of life is the quality of communication

Kalimat ini secara jelas menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi kita benar-benar tidak bisa dipungkiri akan menjadi sarana, alat atau kenderaan untuk keberhasilan kita. Komunikasi juga sangat penting untuk menentukan cara dan bagaimana kita berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain.

Jadi, apa yang anda baca dari awal dan hingga memasuki bagian akhir dari  tulisan ini, saya tulis berdasarkan dari ketiadaan ide dan ketidaktahuan saya mau menulis apa. Namun, karena komunikasi positif yang saya lakukan dengan diri sendiri, benar-benar telah merubah pikiran saya dari ketidaktahuan dan ketiadaan ide itu menjadi sebuah tulisan.

Orang bijak mengatakan “Jika Anda ingin mengubah hidup Anda, hal pertama yang harus lakukan adalah merubah cara Anda memandang tentang diri Anda sendiri”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline