Lihat ke Halaman Asli

Qudum Awang Dwi Cahyo

Mahasiswa Teknik Informatika

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam Perbedaan

Diperbarui: 1 November 2023   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perbedaan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah hasil dari perbedaan sejarah tujuan, pandangan dan pendekatan tentang organisasi diantara kedua organisasi islam terbesar di Indonesia.

Yang pertama ada perbedaan dari Sejarah dan asal usul, Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada tahun 1926 oleh Kyai Haji Hasyim Asyari sebagai gerakan terhadap modernisasi islam yang dipimpin oleh Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama (NU) memiliki asas tradisional yang kuat dan sering kali melihat dirinya sebagai pembela tradisi keagamaan islam di Indonesia. Lalu Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan sebagai Gerakan reformasi yang tujuannya untuk memodernisasi asas islam di Indonesia. Muhammdiyah menggunakan pendekatan yang lebih progresif dalam memodernisasi agama islam di Indonesia.

Untuk pemahaman keagamaan nya, Nahdlatul Ulama (NU) lebih cenderung menjaga tradisi keagamaan islam yang sudah ada di Masyarakat, termasuk tradisi lokal seperti ziarah makam dan penghormatan atau mendoakan wali-wali lokal. Lalu untuk Muhammadiyah cenderung lebih murni dalam pandangan keagamaan, menekankan pemahaman islam yang lebih sederhana dan menghindari sesuatu kegiatan yang dianggap sebagai bidah atau inovasi dalam agama.

Selanjutnya dalam dunia Pendidikan, NU memiliki jaringan pondok pesantren yang cukup besar di seluruh Indonesia, dan mereka cenderung mempertahankan Pendidikan agama yang kental dengan budaya atau tradisi lokal. Sedangkan Muhammadiyah juga memiliki jaringan Pendidikan islam yang besar, tetapi mereka tetap cenderung lebih menkankan pada Pendidikan modern.

Lalu dalam pendekatan sosial dan kemanusiaan nya, NU sering kali terlibat dalam aktivitas sosial, termasuk kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan Masyarakat. NU berusaha menjaga keseimbangan antara tradisi keagamaan dan tugas sosial. Muhammadiyah juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, tetapi mereka tetap lebih menekankan pendekatan modern dan rasional terhadap masalah sosial.

Sedangkan dalam dunia politik, NU terlibat dalam politik Indonesia sejak awal kemerdekaan dan biasanya memiliki hubungan dengan partai politik tertentu. NU juga terkadang mendukung ideologi nasionalisme islam. Sedangkan Muhammadiyah dalam dunia politik cenderung lebih netral, mereka lebih focus pada misi agama dan Pendidikan daripada aktif dalam politik.

Meskipun terdapat banyak perbedaan Diantara NU dan muhammdiyah, tidak ada yang bisa dikatakan sebagai yang paling benar. Kedua organisasi islam ini mewakili dua pendekatan atau cara yang berbeda dalam islam dan memiliki tujuan serta pandangan yang berbeda pula. Keberhasilan atau kesalahan dalam pandangan agama sangat subjektif dan tergantung pada sudut pandang individu. Dan penting diingat bahwa pemahaman dan kebenaran tentang agama adalah hal yang subjektif dan dapat berbeda dari satu individu ke individu lainnya. Dan setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih pemahaman tersebut.

Untuk sekarang sangat sulit mengatakan mana diantara NU dan Muhammadiyah yang memiliki lebih banyak pengikut, kepercayaan pengikut masing masing juga cukup berbeda. Tingkat kepercayaan mereka pun bervariasi, dan tingkat dukungan atau kepercayaan terhadap suatu organisasi bisa sangat subjektif dan dapat bervariasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline