Lihat ke Halaman Asli

Cara Sehat dan Cantik dengan Aksesoris Biomagnetik

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi ini kalung, gelang, cincin, anting atau jam tangan sebagai aksesoris tidak hanya terbuat dari logam, mutiara, manik-manik, perak, kayu, kain, tetapi juga di kombinasikan dengan bebatuan yang mengandung magnet. Hal ini menjadikan aksesoris sebagai sarana terapi biomagnetik. Terapi ini adalah pemanfaatan medan-medan magnet yang aman untuk tubuh. Apabila level energi organ tubuh melemah berarti tubuh kita mengalami gangguan atau sakit. Terapi biomagnetik mengembalikan arus elektromagnetik yang ada dalam sel-sel darah dan organ tubuh, dengan demikian tubuh akan kembali normal.

Bagaimana Terapi Biomagnetik Bekerja

Sel sel darah manusia mengandung zat besi (Fe) dan Neodymium magnet (Nd2Fe14B) yang digunakan dalam terapi biomagnetik juga mengandung zat besi. Ketika Magnet atau sinar inframerah diletakkan dekat pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung (titik nadi di pergelangan tangan) atau arteri karotid (titik nadi dileher) akan terjadi perangsangan (reaksi Fe pada Neodymium terhadap Fe pada sel-sel darah) sehingga sel-sel yang sebelumnya saling menempel dan bersambungan akhirnya terurai. Hal ini mengakibatkan aliran darah lebih lancar. Karena aliran darah menjadi lancar, kemampuan sel darah menyerap oksigen dan nutrisi meningkat.

Oksigen, nutrisi dan hormon tubuh, termasuk penghilang rasa nyeri (hormon endorfin) akan disebarkan oleh sel-sel darah keseluruh jaringan dan organ tubuh yang membutuhkan. Apabila semua sel di seluruh tubuh memperoleh pasokan oksigen, nutrisi dan hormon dengan lancar maka sel-sel tersebut dapat bekerja dengan normal sehingga kondisi tubuh menjadi sehat kembali.

Magnet dan sinar inframerah yang menembus permukaan kulit juga membantu mengaktifkan sel syaraf sehingga mampu menyampaikan pesan dengan cepat. Hal ini merangsang proses pemulihan sel dan meningkatkan kemampuan penyerapan ion negatif yang membuat keseimbangan ion dalam tubuh kita tetap  terjaga.

Cara Penggunaan Kalung, Gelang, Cincin, Anting atau Jam Tangan Biomagnetik


  • Untuk penderita Tekanan darah tinggi, pakailah Gelang di tangan kanan, atau kalung seperti pada umumnya.
  • Untuk penderita Tekanan darah rendah, pakailah Gelang di tangan kiri, atau kalung seperti pada umumnya.
  • Untuk menyembuhkan luka, tempelkan gelang/kalung pada daerah atau disekitar daerah yang sakit karena produk terapi magnet akan bekerja lebih efektif pada daerah disekitarnya dengan radius antara 5 cm sampai dengan 12 cm.

Apabila terjadi reaksi tubuh saat pertama kali memakai gelang/kalung biomagnet (merasa hangat atau panas, kebas, gatal, sakit kepala, sering buang air besar maupun kecil, atau merasa tidak enak di seluruh tubuh, dll), jangan khawatir, pakai terus gelang/kalung tersebut. Hal ini disebabkan karena sirkulasi anda sedang diperbaiki, dan tubuh anda sedang menyesuaikan diri serta seluruh tubuh anda sedang mengalir darah yang penuh oksigen dan nutrisi. Perasaan ini akan hilang setelah beberapa hari.

Akan tetapi ada sebagian orang yang tidak dapat menggunakan aksesoris biomagnet ini, mereka adalah pasien yang menggunakan alat pacu jantung, defibrillator, pompa insulin maupun alat-alat elektronik insulin model lain dan wanita yang sedang hamil.

Gambar aksesoris biomagnetik

Jadi, aksesoris yang dapat berupa kalung, gelang, cincin, anting atau jam tangan kini tidak hanya berfungsi sebagai alat penghias tubuh saja. Namun kini telah bermetamorfosis menjadi alat kesehatan juga. Hal ini tentu member manfaat tersendiri bagi orang-orang yang ingin tetap tampil gaya dengan aksesoris sekaligus menjaga kebugaran. Namun penggunaanya perlu diperhatikan karena tidak semua orang boleh menggunakan aksesoris berbahan bebatuan magnetik ini. Akhirnya aksesoris biomagnet ini menjadi suatu trobosan unik untuk memenuhi kebutuhan manusia.

writen by: Quartilosia Pinastika Sandhityarini, mahasiswa PSIK Universitas Diponegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline