Lihat ke Halaman Asli

Jay Chou, yang Akan Mengguncang MEIS Ancol 12 Oktober

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jay Chou akan konser di Indonesia tanggal 12 Oktober 2013 di MEIS Ancol, Jakarta... Oh My God... Ada rasa senang dan terharu ketika aku melihat berita tersebut di sebuah portal entertainmen di Indonesia. Sebagai penggemar lagu Mandarin, aku sangat senang ketika ada penyanyi Mandarin, entah dari Taiwan atau Hongkong, yang akan tampil di Indonesia. Secara, berita entertainmen Asia di Indonesia ini banyak didominasi oleh KPop. Hey, aku bukannya nggak suka lagu Korea, cuma aku memang lebih suka lagu Mandarin yang aku mengerti bahasanya. Jadi ketika mendengarkan lagu, atau nonton serial Mandarin, paling nggak aku bisa sedikit memahami tanpa mencari translation nya atau membaca subtitle nya. Dan dari deretan penyanyi Mandarin yang aku suka, selain golongan senior macam Andy Lau, Tony Leung, Jacky Cheung, dan beberapa penyanyi senior lain, Jay Chou adalah salah satu peyanyi muda yang lagu-lagunya selalu menghiasi playlist di HP ku (selain Show Luo, S.H.E).

Dan rasanya sebagai penggemar lagu Mandarin, siapa sih yang nggak kenal dengan Jay Chou. Artis multi talenta asal Taiwan itu memang salah satu artis yang fenomenal... well, seenggaknya menurut aku. Gimana nggak fenomenal? Kalo membayangkan Jay Chou akan secakep para cowok aktor Meteor Garden, salah banget. Menurut aku, Jay Chou jauh dari cakep. Mata sipit, ujung bibir ke bawah, kadang keliatan arogan, kadang keliatan o'on... hahaha... Tapi swear, aku nge fans berat sama Jay Chou, terutama lagu-lagunya. Padahal kalo didengarkan, sebenernya cara Jay Chou menyanyikan lagu juga kurang baik. Seandainya dia ikut ajang pencarian bakat, mungkin akan dikritik habis-habisan karena artikulasi yang tidak jelas. Kalo menyanyi, biasanya Jay Chou akan cenderung menyeret rangkaian kata-katanya hingga terdengar kurang jelas, agak bergumam gitu kalo nyanyi. Belum lagi kalo dia mulai nge rap. Bener-bener nggak cocok jika ingin digunakan untuk belajar bahasa Mandarin. Tapi mungkin disitulah uniknya Jay Chou, kalo nggak mau dibilang X Factor nya.

Lagu-lagu Jay Chou, mungkin kalo dimasukkan ke dalam genre musik yang ada, bisa dikatakan pop R&B. Dia jago nge-rap, dan ketika menyanyi ballad, suaranya pun bagus. Maksudku, dia nggak cuman penyanyi yang nge-rap aja, tapi juga menyanyi. Dan dia juga jago main piano. Kreatifitasnya bisa dibilang luar biasa. Lagu-lagu yang dihasilkannya pun nggak monoton, tapi bervariasi. Lagu yang menasehati untuk mendengarkan mama dalam 听妈妈的话 (Listen to Mama), lagu tentang keluarga seperti 稻香 (Rice Fragrant), kisah cowboy yang lebih suka minum susu daripada bir karena bir merusak badan di 牛仔很忙 (Cowboy On the Run), atau lagu yang jadi soundtrack The Curse of Golden Flower 菊花台(Chrysanthemum Terrace), akan ada banyak genre di sana. Belum lagi lagu yang diciptakannya untuk penyanyi lain, salah satu yang aku tau, lagu 触电 yang dinyanyikan oleh girlband S.H.E. Tema yang diangkat juga bermacam-macam, ada tentang cinta, kasih sayang pada orang tua, nasehat, ada yang sedih, senang, romantis, lucu, itu yang membuat aku nggak bosen mendengarkan lagu-lagu Jay Chou. (List lagu Jay Chou: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_songs_written_and_performed_by_Jay_Chou)

Bagi yang nggak tau, mungkin akan bertanya-tanya, siapa sih Jay Chou? Hm... seperti yang aku tuliskan di atas, Jay Chou adalah artis multi talenta dari Taiwan. Kenapa multi talenta, karena selain penyanyi, dia juga komposer, produser, aktor. Dan alat musik yang bisa dimainkannya juga nggak cuma piano aja, ternyata dia bisa juga memainkan beberapa alat musik tradisional China, banjo, bahkan ukulele... hebat... Lahir di Taipei, Taiwan, pada 18 Januari 1979, dengan nama 周杰伦(pinyin: zhōu jié lún). Awal karirnya ternyata justru bukan penyanyi, tapi sebagai pembuat lagu, banyak lagu yang diciptakannya walau liriknya tidak dia tulis sendiri. Bakatnya ditemukan pada tahun 1998, ketika ia didaftarkan oleh temannya dalam sebuah talent show, dimana ia bermain piano dan temannya menyanyi (yang ternyata temannya nggak bisa nyanyi hahahaha). Tapi, host dari acara tersebut menyadari bakat Jay dan kemudian mengontraknya untuk berduet dengan seorang penulis lirik terkenalbernama Vincent Fang. Selama 2 tahun, Jay menulis lagu untuk banyak artis Mandarin, sebelum akhirnya pada tahun 2000, dia debut sebagai penyanyi dan menelorkan album pertamanya berjudul JAY. Album ini menguatkan reputasinya sebagai penyanyi-pencipta lagu yang berbakat dengan gaya musik campuran pop, R&B, rap, klasik dan tentu saja dengan sentuhan etnik China. Sejak debut, tiap tahun Jay Chou mencetak album, kecuali tahun 2009, dan ia sendiri yang menulis semua lagu dalam album-album nya. Semua albumnya selalu terjual jutaan kopi, dan meraih ratusan penghargaan.

Pada tahun 2005, Jay Chou memulai debutnya sebagai aktor dengan bermain di film Initial D. Sebelumnya ia muncul sebagai cameo dalam sebuah film berjudul Hidden Track. Film berikutnya yang ia bintangi adalah Curse of the Golden Flower, dimana ia bermain bersama dengan Chow Yun-fat (Zhou Yun Fa, namanya disebut dalam salah satu lagu nya) dan Gong Li. Pada tahun 2007, Jay Chou mencoba bakatnya yang lain dalam bidang penyutradaraan dengan menyutradarai film Secret (aku suka banget film ini, apalagi waktu Jay main piano… kereeeeeeeeenn banget). Kemudian, masih ada Kung Fu Dunk, The Geen Hornet, The Viral Factor, dan katanya masih ada beberapa lagi yang akan rilis taun ini dan taun depan.

Memangnggak semua CD Jay Chou aku punya, apalagi nyari CD asli lagu Mandarin di sini, nggak gampang. Biasanya aku memang cuma download di banyak web yang menyediakan lagu-lagu Mandarin, seperti baidu, sogou, dan beberapa lagi. Dan seperti aku bilang tadi, aku banyak suka lagu-lagu Jay Chou. Ada satu lagu Jay Chou yang dijadikan lagu bahasa Indonesia oleh salah satu grup di Indonesia, lagu berjudul 爱在西元前, dinyanyikan oleh Tofu dengan judul Cinta Abadi. Kenapa aku menuliskan ini? Karena awalnya aku nggak sadar kalo dua lagu itu sama, hanya bahasanya yang berbeda. Ketika aku mendengar lagu Cinta Abadi, aku cuma merasa aku pernah denger lagu ini, tapi kok beda… baru setelah beberapa lama, aku sadar bahwa itu lagu yang sama dengan lagunya Jay Chou…

Yah… bagi penggemar lagu Mandarin, terutama penggemar Jay Chou, sebaiknya nggak melewatkan konser Jay Chou di MEIS besok Oktober, karena biasanya konser Jay Chou selalu heboh. Sebenernya aku pengen banget nonton, tapi buntutku yang 2 ini mau dikemanakan… Mau dititipin ke ortu hanya demi nonton Jay Chou, bisa dipecat jadi anak aku nanti. Ditinggal sama suami, bisa-bisa aku nggak tenang nontonnya. Jadi, kalo ada yang nonton nanti, bagi-bagi ceritanya di sini, ya….. hehehehehehehe…

Sumber:

Wikipedia

okezone

Baidu, Sogou

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline