Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Haters

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Akhir2 ini banyak sekali orang yang dianggap sebagai haters, terutama sejak ajang XFI yang menghasilkan Fatin sebagai pemenangnya. Hampir tiap kali Fatin muncul, apalagi jika videonya diunggah ke Youtube, barisan haters akan langsung memberikan komentar yang biasanya bernada negatif (kalo nggak negatif, sih, bukan hater namanya), yang kemudian akan dibalas oleh barisan fans, dan akan menimbulkan perang kata2 di sosial media yang bersangkutan.
Sebenernya, benda apa, sih, yang dinamakan haters ini? Dilihat dari kata dasarnya, hate, artinya benci, atau membenci, yah pokoknya benci gitu, deh... aku bukan ahli bahasa. Dan dengan penambahan -er, yang biasanya membuat kata yang dimaksud menjadi memiliki unsur orang atau sekelompok orang. Contohnya: sing (menyanyi) -> singer (penyanyi), yah kurang lebih begitu lah.... berarti hater dapat diartikan sebagai pembenci. Biasanya, seorang selebriti memiliki fans, juga haters. Nggak usah ngomongin fans lah, karena sudah ada yang pernah membahasnya. Kita ngomongin haters aja dulu.
Sama seperti fans, haters juga ada beberapa macam. Ada yang mungkin cuma sekedar nggak suka aja, ada yang benci banget sampe2 kalo si selebriti muncul di tv langsung diganti channel tv nya. Ada yang benci sampe2 mencari-cari kesalahan si selebriti. Ada juga yang bencinya sampe pengen membunuh si selebriti (mudah2an golongan ini nggak ada di Indonesia). Dan alasan mereka membenci pun bermacam-macam. Dari iri sampe yang nggak jelas apa alasannya membenci, pokoknya benci aja. Sebenernya menarik mengamati kelakuan para hater ini, terutama jika mereka sampai meluangkan waktu untuk mencari detail kesalahan dari si selebriti. Yang mereka kritik atau jadikan bahan celaan bisa mulai dari cara dandan, baju, gaya rambut, cara nyanyi, bahkan mimik muka bisa aja mereka jadikan bahan celaan, suatu hal yang mungkin para fans nggak terlalu memperhatikan. Baru setelah dijadikan bahan cercaan, fans akan memperhatikan untuk memberikan counter attack nya. Jadi fans fanatik pun kadang bisa kalah dalam hal memperhatikan detail si idola dibandingkan hater jenis ini (walau tujuannya memperhatikan berbeda dengan fans). Jika demikian, bukankah haters bisa dikatakan sebagai fans, tapi yang menyangkal kalo dirinya fans. Dan bukankah banyak orang bilang 'benci' itu artinya benar2 cinta?
Jika hater Indonesia saat ini lebih banyak bersuara di media sosial, lain dengan hater ini. Di Korea Selatan, kita tau ada banyak boyband dan girlband. Banyak fans yang mencintai mereka, namun banyak pula hater, atau di sana lebih dikenal dengan anti fans, yang membenci mereka. Jika anti fans itu hanya mencerca melalui media sosial, seperti di sini, mungkin tidak terlalu bermasalah. Tapi, pada Oktober 15, 2006, salah seorang anggota boyband Dong Bang Shin Ki, U-Know Yunho diracun oleh salah satu anti fans nya. Dia memberikan sebuah minuman yang isinya adalah superglue. Untung nyawa Yunho tertolong. Si anti fans menyerahkan diri ke polisi dan mengatakan bahwa dia membenci semua anggota DBSK, terutama Yunho. Dia memberikan minuman itu ke dalam ruang ganti mereka, dan menuliskan pesan untuk Yunho yang sayangnya tidak terbaca oleh Yunho. Dalam pengakuannya, si anti fans bilang bahwa ia tidak menyangka Yunho akan meminum minuman itu.
Semoga hal ini nggak terjadi di Indonesia.....

Dee si Tukang Komentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline