Lihat ke Halaman Asli

Qurrati Ilmadini

Pebisnis Muda yang Sukses

KKN BTV 3 UNEJ Pemberdayaan Wirausaha di Bidang Pakaian (gaun) di Desa Bimorejo

Diperbarui: 4 September 2021   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Bimorejo merupakan sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang terletak di wilayah utara, tepatnya kurang lebih 35 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyuwangi kearah utara. Desa Bimorejo terdiri dari 2 dusun, yaitu dusun Aseman dan Bimo, dan secara keseluruhan terdiri dari 9 RW (Rukun Warga) dan 31 RT (Rukun Tetangga). KKN BTV 3 UNEJ, merupakan program KKN yang ditujukan untuk kembali ke kampung halaman masing-masing karena meningkatnya kasus pandemi covid-19 selayaknya tahun sebelumnya. Kegiatan KKN ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan, hal ini juga merupakan upaya memutus rantai penyebaran covid-19. KKN sasaran salah satunya adalah di Desa Bimorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Pada program KKN UNEJ BTV 3 selama 30 hari saya mempunyai program untuk melakukan pemberdayaan kepada wirausahawan pakaian (gaun) yang terdampak covid-19.

Mitra saya ini merupakan seorang wirausahawan dibidang pakaian khususnya pakaian gaun pengantin dan gaun pesta, mitra saya ini memproduksi sendiri produknya, dan juga sudah memiliki brand sendiri, nama brand nya adalah "Qireina". Permasalahan yang dialami oleh mitra diantaranya adalah saluran pemasaran yang kurang efektif, hal ini dikarenakan relasi yang dimiliki mitra cukup terbatas, terlebih lagi pada masa pandemi covid-19 ini yang membuat aktifitas diluar rumah juga terbatas, jadi tidak banyak masyarakat yang mengetahui usaha mitra saya. Permasalahan selanjutnya adalah terbatasnya bahan baku, saat ini mitra saya masih belum bekerjasama dengan wirausahawan yang memiliki toko kain maupun wirausahawan yang memproduksi kain sendiri, oleh karena itu mitra saya cukup mengalami kesulitan ketika bahan baku untuk membuat gaun tidak ditemukan di pasaran. Terbatasnya modal yang dimiliki oleh mitra juga menjadi permasalahan yang selama ini dialami oleh mitra, mitra saya ini masih memiliki perasaan bingung untuk membagi hal-hal apa saja yang perlu didahulukan dan hal mana yang perlu untuk ditunda.

Solusi yang saya tawarkan kepada mitra diantaranya adalah meningkatkan kegiatan saluran pemasaran di media sosial, memanfaatkan media sosial untuk melakukan pemasaran produk merupakan suatu hal yang menurut saya sangat menguntungkan mitra, terlebih lagi pada masa pandemi covid-19 ini yang segala aktifitas dilakukan dengan media online, kemudian saya juga menawarkan untuk melakukan pemasaran di e-commerce, pemasasran melalui e-commerce nantinya akan dilakukan menggunakan aplikasi shopee, karena pada zaman sekarang juga sudah banyak masyarakat yang melakukan aktifitas belanja menggunakan aplikasi belanja online, salah satunya adalah menggunakan aplikasi shopee, dengan begitu akan banyak masyarakat yang mengetahui produk yang dipasarkan oleh mitra saya. Modal yang dimiliki mitra saya bisa dibilang cukup terbatas, oleh karenanya solusi yang saya tawarkan adalah memilah hal-hal yang perlu didahulukun, misalnya seperti antara menambah koleksi gaun atau menyewa influencer dari kedua hal tersebut yang bisa didahulukan adalah menyewa influencer karena dengan menyewa influencer terdapat beberapa manfaat, diantaranya adalah dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait usaha yang sedang dijalankan mitra saya, karena jika sudah banyak masyarakat yang mengetauhi terkait produk mitra saya, akan banyak masyarakat yang penasaran kemudian menjadi pelanggan, ketika pelanggan sudah banyak yang berdatangan kemudian strategi selanjutnya adalah menambah koleksi gaun secara perlahan, bersama dengan mengumpulkan modal kembali. Bahan baku yang digunakan oleh mitra saya juga cukup terbatas, bahan baku yang digunakan tidak selalu ada dan tidak selalu sama. Solusi yang saya tawarkan kepada mitra adalah melakukan kerjasama dengan wirausahawan yang memiliki toko kain sendiri atau yang memproduksi kain sendiri, dengan begitu akan mempermudah mitra saya dalam menemukan bahan baku yang dibutuhkan.

Kegiatan yang akan saya lakukan pada 30 hari kedepan adalah, Minggu ke-1 saya melakukan identifikasi permasalahan dan juga menawarkan berbagai macam solusi kepada mitra, saya juga sedikit memberikan pengetahuan kepada mitra terkait bagaimana pemasaran yang efektif secara ofline maupun online dan juga melakukan diskusi terkait proker yang akan dijalankan. Minggu ke-2 saya mulai menjalankan proker, diantaranya adalah mendampingi dan mulai membantu mitra untuk memasarkan produk usaha mitra, saya juga mendampingi mitra untuk berkunjung ke toko kain, toko pakaian dan juga toko acsesoris untuk melakukan survey yang akan berguna untuk usaha mitra saya. Minggu ke-3 saya melakukan kerjasama dengan wirausahawan toko kain ataupun wirausahawan yang memproduksi kain sendiri, selanjutnya saya juga akan bekerjasama dengan fotografer, videografer, MUA, dan juga selebgram, hal ini akan berguna untuk menambah relasi mitra. Fotografer akan membantu foto produk mitra, videografer akan membantu mengedit video produk mitra supaya lebih menarik ketika dipasarkan, dan selebrgram akan membantu memasarkan produk mitra, hal ini lebih efektif karena followers selebgram cukup banyak, dengan begitu dapat membantu mitra supaya produknya dikenal banyak orang. Saya juga akan mendampingi mitra untuk melakukan pemasaran yang efektif melalui media sosial, toko pakaian offline dan juga e-commerce. Minggu ke-4 saya akan mendampingi mitra melakukan pemasaran secara offline maupun online dan juga akan mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan kendala apasaja yang ditemukan selama kegiatan, supaya dapat memberikan solusi untuk kedepannya kepada mitra.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline