Lihat ke Halaman Asli

QORI HANDAYANI

Seorang Guru Pendidikan Pancasila

Merdeka tapi Mati (Hatinya)

Diperbarui: 10 November 2024   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

10 November 1948 bung tomo membakar semangat para pejuang dengan semboyannya yang hebat "Merdeka atau mati", sebagai wujud keinginan kita mempertahankan kemerdekaan yang telah susah payah kita proklamasikan namun masih saja diganggu oleh Belanda yang ingin Kembali menguasai negara kita. Pecahnya berbagai perang menunjukkan bahwa lebih baik tidak ada di dunia ini, daripada berada di dalam belenggu kolonial.

Hingga pada akhirnya dengan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa serta kegigihan para pahlawan, hari ini kita dapat menghirup udara kebebasan dari negara lain, kita hidup sebagai negara yang berdaulat dengan rakyat sebagai pemegang kekuasaan.

Jika tidak ada para pahlawan yang mengobarkan semangat serta mengorbankan dirinya, belum tentu kita dapat merasakan kebebasan seperti ini, proses panjang telah kita lewati hingga di titik ini maka sudah sepatutnya kita mengisi hari-hari kita dengan segala hal positif sesuai nilai-nilai Pancasila.

Sila persatuan menjadi cerminan yang perlu kita terapkan dalam keseharian kita. Bersatu untuk bersama-sama memajukan kehidupan bangsa dan negara kita yang lebih baik lagi. Bersatu untuk mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi, meski pada hakikatnya setiap manusia pasti memiliki ego dalam diri.

Bersatu dan berlomba dalam mengejar prestasi, bukan mengisi hari-hari dengan tindakan tidak bermanfaat apalagi tindakan negatif. Meminimalisir iri dengki dalam hati dengan tidak membeda-bedakan suku dan agama orang lain, menyadari bahwa kita adalah satu kesatuan dalam keberagaman.

Salah satu quote dari John F. Kennedy "Jangan tanyakan apa yang negara telah berikan padamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan pada negara" dapat menginspirasi kita untuk senantiasa berjuang demi negara, rasa cinta kita terhadap negara dapat memberikan kekuatan kepada kita untuk terus berbuat baik, tanpa terus mengharapkan "diberi".

Refleksi untuk diri sendiri, apakah kita sudah turut merasakan kesedihan jika saudara-saudara kita mengalami musibah? Ataukah kita masih saling ingin menjatuhkan satu sama lain demi mendapat validasi bahwa kita lebih baik? Jika persatuan dapat terwujud serta kita saling  bahu membahu tentulah kesejahteraan dapat kita peroleh secara bersama. Jangan sampai kita menghirup udara Merdeka namun hati kita "mati" dari rasa persatuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline