JAKARTA - Semrawut, mungkin adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan kondisi lalu lintas di perempatan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Perempatan Pondok Kopi ini di padati oleh pengendara dari arah kranji menuju Jalan Pondok Kopi dari Jalan Bintara 1 menuju gerbang tol Bintara, dan sebaliknya. Berdasarkan pantuan pada Selasa (24/11/2020), ada beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan parah selalu terjadi di perempatan Pondok Kopi ini.
Mulai dari Angkutan Kota (Angkot) yang ngetem atau menurunkan penumpang sembarangan, pedagang kaki lima yang memakan badan jalan. Kemudian adanya Sekolah Islam Terpadu Al-Halimiyah yang berada tepat dibawah lampu merah perempatan Pondok Kopi mengakibatnya kemacetan ini semakin di perparah saat jam-jam sibuk seperti berangkat kerja dan pulang kerja sehingga perempatan ini bisa di katakan sudah menjadi langganan macet.
Ditambah dengan lampu lalu lintas yang tidak berfungsi dengan baik karna pergantian lampu merah menuju lampu hijau sangat cepat ini adalah faktor utama penyebab kemacetan yang sering terjadi serta akibat dari ulah para pengendara, khususnya sepeda motor yang mengambil arah berlawanan dan langsung memotong di perempatan lampu merah Pondok Kopi menjadi pengendara tidak mau mengalah satu sama lain, saling ingin menang sendiri akibatnya macet ini tidak bisa terurai.
Dan pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan bertujuan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Tapi kurangnya kesadaran masyarakat terhadap rambu-rambu lalu lintas sehingga kerap kali melanggar aturan-aturan yang sudah di buat.
#Kemacetan #perempatan #lampu lalu lintas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H