Lihat ke Halaman Asli

Resume Webinar STIAMAK_Nasruroh Qotrul Nada

Diperbarui: 24 Oktober 2020   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Stiamak Barunawati Biru Surabaya 2020

               Webinar Orientasi Kampus dan PKKMB Stiamak 2020 dengan judul materi Optimisme Pendidikan dan Karir Bisnis Maritim Pasca Covid-19dilakukan dengan video conference melalui aplikasi zoom pada hari Selasa, 22 September 2020 pukul 09.00 W.I.B. Materi dibawakan oleh pembicara-pembicara tamu yang merupakan Kepala LLDIKTI WIL VII JATIM yakni Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA yang diwakili oleh Dr. Widyo Winarso, M.Pd (sekretaris LLDIKTI Wilayah VII), Dr. Nugroho Dwi Priyohadi, M.Sc, Edi Priyanto, S.KM,MM yang diwakili oleh Rendra Krestyawan (Senior Manager of Human Capital System and Strategy di PT Pelabuhan Indonesia III), dan Chiefy AdiKusmargono, S.Psi.Msc (Direktur utama Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia/IPC Learning & Consulting). Seminar ini diadakan gratis dan diikuti oleh semua mahasiswa baru Stiamak 2020.

Acara dimulai oleh Dr. Widyo Winarso, M.Pd yang menyampaikan materi mengenai kondisi Indonesia saat ini yang sedang memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi seseorang. Maka dari itu, sebagai mahasiswa atau mahasiswi baru kita harus memiliki kemampuan dalam membangun kompetensi itu sendiri agar siap beradaptasi dalam berbagai keadaan sulit dan perubahan yang sangat cepat untuk tetap mampu menghadapi tantangan kekinian yang kita sebut sebagai Learning Agility. Lalu apa saja yang harus dibangun dalam learning agility itu?

Dr. Widyo Winarso, M.Pd menjelaskan bahwa hal-hal yang harus dibangun dalam learning agility itu ada 6. Pertama yaitu flexible, yang dimaksud disini adalah kita dapatmembuka diri terhadap ide-ide dan situasi baru serta memberikan solusi baru untuk memecahkan masalah.  Kedua yaitu adaptive, dimana kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Ketiga yaitu self directed, proses dimana kita mengambil peran atau inisiatif sendiri tanpa bantuan orang lain dan mempuyai tujuan sendiri. Keempat yaitu creative, suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menemukan terobosan baru dalam menghadapi situasi dengan cara yang berbeda agar menemukan pendekatan mana yang paling efektif. Kelima yaitu character, karakter yang harus dimiliki antara lain jujur, rendah hati, toleran dan bertanggung jawab. Laluyang terakhir yaitu complex problem solver, kita harus menjadi pemecah suatu masalah bukan pembuat masalah. Selain dari keenam learning agility itu, seorang mahasiswa maupun mahasiswi harus memiliki skills.

Skills apa sajakah itu? Ada 3 skills baru yang harus dimiliki seorang mahasiswa ataupun mahasiswi. Baik itu learning skills yang diantaranya harus berpikir kritis, kreatif, mau diajak untuk bekerja sama, dan mampu berkomunikasi. Lalu literacy skills yaitu mampu memahami kebutuhan informasi, media, serta tekhnologi saat ini. Selanjutnya yang terakhir adalah life skills yang terdiri dari flexibility yang artinya kita mampu beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda dengan berbagai individu atau kelompok serta menghargai pandangan yang berbeda mengenai suatu isu dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya.Kemudian leadership artinya kita mampu menggerakkan dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. Berikutnya adalah initiative artinya kita gigih dalam mengatasi berbagai rintangan yang dihadapi, dan produktif serta membangun relasi dengan orang-orang disekitar dengan cara mengikuti organisasi-organisasi atau ukm yang ada di dalam kampus.

Materi kedua dilanjutkan oleh Rendra Krestyawan, yang saat ini sedang menjabat sebagai Senior Manager of Human Capital System and Strategy di PT Pelabuhan Indonesia III. Beliau banyak menjelaskan mengenai perusahaan dimana tempat ia bekerja sekarang yaitu PT. Pelindo III. Pembahasan dimulai dari peta wilayah kerja, visi misi, jasa-jasa terkait kepelabuhanan, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai anak perusahaan, cucu perusahaan, dan afiliasi.Terkait dengan yang terjadi pada masa pandemi, beliau menyimpulkan bahwa secara garis besar covid 19 menyebabkan penurunan kinerja operasional perusahaan tersebut berdasarkan data yang beliau paparkan saat webinar, diantaranya:

  • Pembatalan kunjungan kapal Cruise sebesar 117 unit (s.d Juni 2020 terealisasi 23 dari 68 unit kunjungan Kapal Cruise)
  • Penurunan Kunjungan Kapal Petikemas Luar Negeri sebesar 15%
  • Penurunan arus penumpang sebesar 38%, disebabkan oleh pemberlakuan PSBB dan larangan mudik idul fitri 2020

Karena hal tersebut, Pelindo III melakukan beberapa upaya dalam mengembangkan industri pariwisata pasca pandemi covid-19 untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia seperti di Labuan Bajo, Benoa, Tanjung Emas, TG Perak, dan Gilimas.

Maka dari itu beliau memberikan  motivasi kepada para mahasiswa maupun mahasiswi baru dalam menghadapi tantangan industri di era 4.0 dan pandemi covid-19 saat ini, bahwa dalam hal ini kita harus memiliki kemampuan memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, mampu bekerja sama dengan siapapun, mampu bertahan dalam kondisi apapun, mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun, serta mampu beradaptasi dengan perubahan apapun.

Tidak hanya itu saja, beliau memberikan penjelasan mengenai perbedaan hard skill dan soft skill. Menurutnya, hard skill bisa kita dapatkan dari sekolah misalnya buku-buku atau dari para ahli di bidangnya. Sedangkan soft skill bisa kita dapatkan dari lingkungan sekitar. Tetapi yang paling penting untuk melatih soft skill adalah niat dari diri orang itu sendiri. Lalu bagaimana mengembangkan soft skill yang ada di dalam diri kita?

Menurut beliau, kita harus mampu memanajemen stress, waktu, berpikir kreatif, bertanggung jawab, bersikap jujur, dan berperilaku adil itulah yang disebut intra-personal skill. Sedangkan untuk mengembangkan inter-personal skill, kita harus memiliki kemampuan beradaptasi, komunikasi, bekerjasama, negoisasi, dan memotivasi. Banyak cara yang bisakita lakukan sebagai mahasiswa maupun mahasiswi untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi tersebut, misalnya mengikuti training, ujian sertifikasi kompetensi, magang, organisasi/komunitas, dan kegiatan volunteering.

Beliau Juga memberikan saran-saran kepada mahasiswa baik mahasiswibaru bagaimana cara kuliah efektif di masa pandemi saat ini seperti memanage waktu yang benar, mengikuti pembelajaran dengan baik, aktif, dan serius.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline