Lihat ke Halaman Asli

QORINATUS SOFIAH

Guru TKS Nurul Fatah Kalibaru Wetan

Pentingnya Pengembangan Kompetensi 4C dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

Diperbarui: 25 November 2023   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: kerajinandahsyat.blogspot.com/2021/07/inspirasi-terbaru-23-bak-pasir.html

Pendidikan anak usia dini merupakan fase pondasi dimana pada fase ini adalah sebuah Langkah awal bagi anak didunia Pendidikan. Maka dari itu pendidik haruslah memahami kebutuhan anak sesuai karakteristiknya.

Memasuki abad 21 desain pembelajaran anak usia dini haruslah selalu update dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis teknologi digital sebagai salah satu indikator yang utama. Dengan demikian pembelajaran harus dirancang dengan ditumpukan pada kompetensi dan pengembangan skill setiap anak. Anak juga harus selalu aktif dan terlibat langsung serta mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajan sehingga setiap proses pembelajaran akan menjadi bermakna bagi anak. Nah dari sini kita perlu menerapkan kompetensi 4C dalam pembelajaran anak usia dini.


 Apa kompetensi 4C?

4 C singkatan dari creativity (kreativitas), critical thingking ( berpikir kritis), communication (komunikasi),dan collaboration (Kolaborasi)..  4C merupakan inovasi pembelajaran yang menitikberatkan pada keterampilan setiap anak.

Pentingkah 4C dalam Pendidikan anak usia dini ?

4C menjadi penting diterapkan pada pembelajaran anak usia dini mengingat keterampilan anak harus diasah sejak dini untuk mempersiapkan keterampilan anak dimasa yang akan datang. 4C juga berperan penting untuk menjadikan anak menjadi pembelajar yang berpikir kreatif, bekerjasama dan juga berkolaborasi atau berbagi ide untuk sebuah pemecahan masalah sederhana dalam kegiatan belajar.


KOMPONEN 4C DAN PENERAPANNYA ?

Creativity thinking ( Berpikir Kreatif)

Kemampuan berpikir kreatif pada anak usia dini adalah kemampuan berpikir untuk menghsilkan ide-ide baru dan mencari pemecahan masalah dengan kreatif. Setiap anak bebas mengaplikasikan idenya untuk memecahkan masalah yang dia hadapi,  yang nantinya akan dievaluasi cara mana yang lebih efektif untuk memecahkan masalah yang dihadapi seperti contoh dalam kegiatan berkolaborasi memindah tumpukan pasir yang berada dihalaman sekolah, kelompok A memindah pasir dengan membawa pasir dengan ditaruh ke timba kecil kemudian diberikan dengan bergilir ketemannya untuk ditaruh di tempat yang sudah disediakan, sedang kelompok B memilih menggunakan cara memanfaatkan karung yang dibelah yang diisi pasir dalam jumlah banyak kemudian dibawa dengan bergotong royong ketempat yang disediakan. Dari kegiatan ini bisa disimpulkan bahwa setiap kelompok memiliki cara yang berberda namun dengan tujuan yang sama yaitu memindah pasir ketempat yang disedikan.

Cara manakah yang lebih efektif ?

Tentu hal ini bergantung kecakapan setiap anggota kelompok bagaimana mereka mengatur cara dan bagaimana mereka bisa bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan.


Critical Thingking

Kemampuan berpikir kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dimana anak mampu memberikan alasan dari apa yang dia lakukan berdasarkan pemahamannya, anak dapat mengenal hubungan sebab akibat "Jika aku maka aku " sehingga anak dapat mengambil sebuah keputusan dari yang mereka hadapi. Seringkali kita temui anak mengajukan pertanyaan tak terduga seperti , Kenapa kok orang bisa sakit? Kenapa aku kenyang setelah makan ? kenapa ayah bekerja ? dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang tidak dapat di prediksi oleh orang dewasa, dari pertanyaan-pertanyaan yang anak ajukan itulah terjadi proses berpikir anak sedang berkembang, lantas apa yang harus dilakukan orang dewasa baik itu pendidik atau orang tua dirumah saat dihadapkan dengan situasi tersebut ?


Communication

Anak yang komunikatif adalah anak yang bisa berpartisipasi dalam sebuah percakapan, anak yang dapat menyampaikan idenya dengan jelas dan dapat memberi informasi dengan baik dan sesuai meskipun dengan tatanan Bahasa yang belum sempurna, artinya orang dewasa dapat mengetahui maksud dari setiap ucapan yang informasi yang diberikan oleh anak.

Anak yang komunikatif selain dapat menyampaikan ide dan informasi dengan jelas juga memiliki kemampuan mendengar dan memahami apa yang orang lain sampaikan dengan baik, mereka mampu mengerjakan kegiatan sesuai dengan perintah yang guru sampaikan.

Karena pentingnya anak selalu aktif dan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran maka perlu bagi guru untuk selalu memberi stimulasi kepada anak seperti dengan memberikan pertanyaan terbuka atau biasa disebut dengan pertanyaan pemantik bagi anak, karena dengan pertanyaan terbuka anak dapat bebas menyampaikan ide pikirannya tanpa takut disalahkan.


Collaboration

Kooperatif atau berbagi ide dan bekerjasama dalam tim salah satu komponen 4c yang tak kalah pentingnya, kemampuan bekerjasama dengan teman dalam tim dapat mengembangkan kemampuan anak untuk mengasah keterampilannya. Anak harus memahami perannnya dalam tim dan apa yang harus dia lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan berkolaborasi mereka dapat berbagi ide bahkan beradu argument untuk memenukan sebuah solusi masalah. dengan jelas kita tahu bahwa dengan bekerja sama pekerjaan yang berat akan menjadi ringan, dan juga kita akan menambah wawasan serta pengetahuan kita dengan berbagi informasi dengan teman. Seperti contoh diatas coba bayangkan jika kita mengangkut tumpukan pasir itu sendiri ? apa yang kita rasakan ? jelas membutuhkan waktu dan tenaga lebih lama apalagi bagi anak usia dini namun tidak demikian jika pekerjaan tersebut dilakukan dengan bekerja sama kita dapat memindah pasir dengan lebih cepat, tidak jenuh dan merasa bahagia karena dilakukan dengan bekerjasama yang mana disetiap prosesnya kitab isa berkomunikasi dengan teman, bercanda bahkan bisa dilakukan sambil bernyanyi, tentu kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi anak dan akan menjadi kegiatan belajar yang bermakna.


Dari penjelasan tentang komponen 4C tersebut dapat kita simpulkan bahwa kompetensi 4C sangat perlu diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini, maka dari itu guru harus selalu aktif mencari sumber informasi tentang inovasi-inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi anak, guru harus bisa kreatif dalam mengemas pembelajaran yang menunjang kompetensi 4C.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline