Dari sederhana sebuah lipatan, bisa merangsang kreativitas anak dalam masa perkembangan
Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang yang telah melampaui sekadar sebuah hobi belaka. Lebih dari sekadar proses melipat kertas yang tampak sederhana, origami menjanjikan manfaat yang luar biasa dalam mengasah kreativitas dan merangsang pemikiran inovatif. Di balik setiap lipatan kertas yang presisi, tersembunyi potensi besar untuk merangsang otak, meningkatkan ketelitian, serta membuka pintu bagi imajinasi yang tak terbatas.
Kreativitas yang Terbuka Lewat Lipatan
Saat melipat origami terdapat unsur seni yang di dalamnya terdapat kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan. Melalui origami, anak dapat mengembangkan sisi kreativitasnya karena dari kegiatan melipat origami ini bisa merangsang perkembangan otak kanan anak yang bekerja untuk berpikir secara visual, intuitif, dan kreatif.
Selain itu, kegiatan melipat origami ini dapat merangsang perkembangan fisik dan motorik anak yang berdampak untuk mengembangkan kreativitas, perkembangan kognitif, hingga kemampuan berbahasa. Dari origami, stimulasi kemampuan anak untuk berkreasi dapat terangsang.
Mengasah Fokus dan Konsentrasi
Bermain origami tentunya melibatkan aktivitas seperti menggunting, menempel, dan melipat yang mampu membuat fokus dan konsentrasi anak berkembang pada kegiatan pembelajaran.
Untuk melatih fokus dan konsentrasinya, pada kegiatan awal dalam membuat karya origami, anak dapat dicontohkan dan dibantu untuk meniru suatu bentuk karya lipatan dari origami. Lalu secara bertahap, biarkan anak untuk mengasah konsentrasinya dengan berkreasi sendiri dengan bentuk origami yang akan dia buat.
Mendukung Perkembangan Potensi dalam Diri
Melalui origami, anak akan belajar cara menyusun dan membuat lipatan sesuai dengan keinginannya. Hal ini dapat memunculkan aktivitas mental yang membuat mereka berpikir secara kreatif.
Jika dilakukan secara berkala, bermain origami akan memberikan manfaat seperti: anak akan lebih mengenal konsep geometri dalam matematika, meningkatkan kemampuan motorik halus anak, mendorong anak untuk memunculkan ide-ide kreatif baru, serta mengembangkan bakat dan potensi anak.