Stunting merupakan gangguan yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak-anak. Stunting masih menjadi masalah kesehatan di banyak wilayah salah satunya adalah Jawa Tengah dengan angka stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan mencapai 20,8% pada tahun 2022. Pemerintah sendiri memiliki target penurunan stunting di Indonesia ke angka 14% pada 2024.
Sebagai salah satu upaya pencegahan stunting, Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT Angkatan 6 Desa Mojosari bekerja sama dengan Bidan serta kader posyandu menyelenggarakan program “Pencegahan dan Penanggulangan Stunting”. Program ini menjadi langkah strategis dalam membantu masyarakat mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak sejak dini.
Program “Pencegahan dan Penanggulangan Stunting” ini diselenggarakan 2 hari yaitu pada tanggal 15 November dan 26 November 2023. Program ini terdiri dari Penyuluhan Pencegahan Stunting, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak dan Pembuatan Kebun Gizi Desa Mojosari. Pada hari Rabu (15/11/23) Mahasiswa KKN UNNES melaksanakan kegiatan Penyuluhan Pencegahan Stunting di salah satu rumah Kader Posyandu dan di bantu oleh Ibu Bidan Desa Mojosari dengan menjelaskan penyebab, gejala serta pencegahan stunting dan cara membuat makanan sehat sederhana.
Setelah melakukan penyuluhan, mahasiswa KKN UNNES Giat Angkatan 6 membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak sebagai intervensi dalam meningkatkan status dan mencukupi gizi anak.
Pada hari Minggu (26/11/23) Mahasiswa KKN UNNES melaksanakan kegiatan terakhir yaitu Pembuatan Kebun Gizi di Desa Mojosari, Boyolali. Mahasiswa KKN UNNES bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Mojosari menyiapkan bambu untuk pembuatan Gapura Kebun Gizi sampai menanam bersama bibit sayuran dan buah.
Masyarakat di Desa Mojosari merespon positif program kerja ini, dengan harapan setelah program ini terlaksana masyarakat Desa Mojosari lebih peduli terhadap kebutuhan gizi anak sehingga menurunkan risiko stunting pada anak dan mewujudkan Indonesia bebas stunting.