Hubungan ekonomi dan politik antara Palestina dan Israel sangat dipengaruhi oleh konflik politik yang berlangsung antara keduanya. Hubungan ini mencerminkan dinamika konflik berkepanjangan yang mencakup sengketa tanah, pendudukan, dan isu-isu keamanan. Hingga saat ini, sudah sebulan lebih Israel melakukan pengeboman terhadap Palestina. Pengeboman yang dilakukan Israel sangat keji dan kejam. Bukan hanya perihal bom, namun pembunuhan terhadap wanita, ibu yang sedang hamil dan anak-anak pun diberantas habis oleh mereka. Ini bukan lagi perihal politik, namun tentang kemanusiaan. Hal yang dilakukan oleh Israel merupakan peperangan yang tidak manusiawi. Pengeboman dan pembunuhan tersebut terus berlanjut hingga saat ini.
Hal tersebut memicu amarah masyarakat, terutama bagi warga Indonesia yang beragama muslim. Oleh karena itu, aksi pemboikotan oleh masyarakat Indonesia pun dilaksanakan. Mulai dari produk-produk yang bekerjasama dengan Israel, mendukung dan menyumbang dana untuk peperangan tersebut. Sebagaimana fatwa terbaru Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang telah dikeluarkan oleh MUI, bahwa menghimbau umat Islam untuk berhenti mengkonsumsi produk perusahaan pendukung Israel. Hal tersebut berdampak pada perekonomian brand atau produk yang bekerjasama dengan Israel, sehingga mereka mengalami penurunan dalam penjualan. Aksi boikot ini dapat memengaruhi turunnya minat dan daya beli konsumen. Selain itu dapat memengaruhi perdangan Internasional dan ekonomi nasional.
Pemerintah Indonesia juga menghimbau mengkonsumsi atau menggunakan produk lokal yang tidak Pro terhadap Israel. Sehingga banyak dari masyarakat Indonesia terutama yang beragama muslim melakukan pemboikotan dengan menggunakan brand lokal dan menghindari brang Pro Israel. Dengan demikian, komodifikasi konten dapat membuat brand lokal mengalami peningkatan terhadap penjualannya karena aksi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan tersebut terjadi karena adanya berita dari media online yang terus menerus muncul setiap harinya. Media tersebut mempengaruhi masyarakat akibat peperangan yang dilakukan oleh Israel tiada henti, menyebabkan masyarakat palestina menderita. Media menjadi factor utama dalam penyebaran berita yang benar ataupun hoax. Oleh karena itu, perlu pertimbangan kembali dalam memilih media yang netral dan Pro Israel, agar apa yang kita konsumsi merupakan berita yang fakta dan teraktual.
Penulis:
Qonita Diah Hidayati - Mahasiswa MIKOM UMJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H