Lihat ke Halaman Asli

Mimpi Itu Selangkah di Depan Anda

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin setiap orang memiliki mimpi atau cita-cita di dalam hidupnya. Mimpi itu kadang besar kadang pun sederhana saja. Ada yang menjadikan mimpi itu sebagai sumber inspirasi dan motivasi memacu energi. Hingga saat ia mulai jatuh dan ingin berhenti, mimpi itu mengingatkannya untuk bangun kembali.

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman mengenai sebuah mimpi. Sejak SMP saya sangat senang menulis. Saya menulis diari, puisi dan cerpen sederhana. Saya mulai menyukai aktifitas saya ini. Sejak saat itu pula saya bermimpi menjadi penulis hebat dan memiliki karya sendiri. Meskipun tulisan saya sering ditertawakan oleh teman-teman sebaya saya. Mereka diam-diam mengambil buku di tas saya, membaca tulisannya, lalu mentertawakannya. Tapi hal itu tidak membuat saya menyerah dalam bermimpi. Mungkin tulisan saya jelek karena saya baru belajar, tapi suatu saat nanti pasti akan baik dan layak dibaca. Begitu keyakinan saya dulu.

Waktu terasa cepat berlalu. Kini saya sudah menjadi mahasiswi tingkat akhir. Saya tidak pernah berhenti menyenangi dunia tulis menulis. Beberapa kali saya berencana mengikuti kursus menulis untuk mengembangkan kemampuan saya. Meskipun belum terlaksana sepenuhnya, tapi saya sudah memulainya dengan mengikuti kursus gratis sebulan di Sekolah Menulis Onlina (SMO) asuhan pak Jonru. Saya sedikit banyak mendapatkan ilmu tentang dunia kepenulisan. Dan saya pun bisa meningkatkan kualitas tulisan saya dari sebelumnya..

Saya sebenarnya tidak hanya bermimpi menjadi penulis saja, tapi juga menjadi seorang penyiar, motivator dan businesswomen. Saya tidak henti-hentinya meminta kepada Alloh agar mewujudkan semua mimpi saya itu. Saya pun tidak berhenti pada doa semata, tetapi terus berusaha untuk mewujudkannya. Saya memegang teguh sebuah prinsip, “Apapun hasilnya nanti, biarlah Alloh yang mengatur, yang penting saya sudah berusaha sekuat tenaga dan tak berhenti meminta pada-Nya”.

Prinsip ini tak pernah saya tinggalkan. Setiap ada masalah, saya menamkan prinsip ini. Setiap mencoba hal baru saya pun menanamkan prinsip ini. Dan hebatnya lagi, prinsip ini sangat manjur.

Ceritanya begini. Saya setiap saat berdo’a agar mimpi-mimpi saya terwujud. Sambil terus mengerahkan tenaga. Dan Alloh ternyata tidak membiarkan saya berjalan sendiri. Perlaham-lahan mimpi saya mulai terbukti, meski masih dalam skala kecil.

Ketika saya ingin menjadi penulis dan mempunyai karya sendiri, Alloh Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi saya ide segar untuk diolah menjadi tulisan. Alloh juga memudahkan usaha-usaha saya hingga saya mulai mengenal internet dan dunia blogger. Disitulah saya mulai mengabadikan karya-karya saya. Semua itu saya pelajari secara otodidak. Meskipun tak sehebat blogger professional, tapi saya merasa bangga menyebut diri saya blogger.

Selain itu, ketika saya ngiler pengen mencicipi dunia broadcasting (menyiar), Alloh membukakan jalan untuk saya. Alhamdulillah, Alloh mempertemukan saya dengan seorang teman yang ternyata adalah seorang penyiar. Melalui beliau-lah saya mendapatkan informasi bahwa radio X butuh penyiar baru. Dia menyarankan kepada saya agar segera memasukkan lamaran. Lewat cikal bakal itulah, saat ini saya sudah menjadi seorang penyiar (meskipun masih harus banyak belajar lagi dalam mengasah kemampuan…hehe).. saya sangat mensyukurinya.

Keinginan saya untuk menjadi seorang businesswoman pun tak saya sia-siakan begitu saja. Beberapa kali saya mencoba merintis usaha kecil-kecilan. Meskipun akhirnya harus mandet di tengah jalan karena beberapa kendala..heheh

Beberapa usaha yang pernah saya lakoni seperi menjual pulsa, menjual obat-obat herbal dan kosmetik herbal, business bros dimana saya sebagai distributor dan memiliki beberapa agen yang menjual bros-bros saya itu. Disini saya banyak belajar bahwa orang-orang yang ada di sekitar kita berpotensi untuk menjadi rekan business yang membantu melancarkan usaha kita.. (terima kasih buat teman-teman yang pernah menjadi agen saya ^-^).. tetapi usaha saya ini juga harus mandet karena modal saya habis untuk keperluan kuliah..hehe

Satu mimpi saya yang belum terejawantahkan dalam usaha yakni menjadi seorang motivator. Saya mungkin akan mencobanya setelah menyelesaikan skripsi saya dan berhasil memakai toga. Namun satu hal kawan, setiap kita bermimpi, sesungguhnya mimpi itu berada selangkah di depan kita. Asalkan kita tahu kunci untuk meraih mimpi itu, maka ia bukanlah hal mustahil untuk diwujudkan. Kuncinya adalah “Berdoa dan berusaha”. Jadi jika anda bermimpi, janganlah berhenti pada mimpi itu saja, tapi kejarlah ia hingga ia menjadi nyata.

Bagi anda para pemimpi, selamat bermimpi dan kejarlah mimpi anda. ..Keep figth !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline