Masa pandemi memang sedang kita hadapi dimana kita dihadapi dengan virus covid-19 Covid-19 menyerang banyak tubuh manusia di Indonesia bahkan Dunia. Melihat angka penyebaran virus tersebut yang makin tinggi, tentu tidak bisa diam masyarakat dan pemerintah harus berupaya untuk melawannya seperti, Menjaga jarak, Memakai masker, Mencuci tangan di air yang mengalir, dan Menjauhi kerumunan. Tetapi tidak itu saja yang harus dilakukan, agar penularan virus bisa cepat dihilangkan, perlu adanya program vaksinasi, dan vaksin tersebut diharapkan bisa menjadi antibodi agar tubuh kuat melawan virus Covid-19.
Bicara tentang vaksinasi, vaksin adalah cairan yang dimasukkan ketubuh manusia sebagai antibodi untuk melawan virus. Pemerintah Indonesia membuat program vaksin merah putih. Vaksin merah putih adalah vaksin buatan negri yang diharapkan bisa mengurangi bahan impor dan mengurangi banyaknya anggaran dan juga bisa lebih meningjkatkan ketenaga kerjaan anak bangsa. Vaksin merah putih ini juga bertujuan agar Indonesia memiliki kemandirian dan kemajuan bangsa dalam pengembangan vaksin. MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga menyarankan agar vaksin buatan anak bangsa bisa segera di salurkan tetapi vaksin tersebut tentunya sesuai syariat agama dan juga aman buat kesehatan tubuh pula. Vaksin merah putih yang dikembangkan para peneliti Indonesia mulai menunjukkan hasil yang menjajikan dalam menangkal virus Covid-19 ini, sehingga diharapkan dapat diproduksi pada tahun 2022. Tetapi melihat angka covid yang sekarang sangat tinggi, sekitar ribuan hingga puluhan ribu korban yang terpapar virus yang sangat mematikan ini. Oleh itu pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan impor vaksin dari luar negri, seperti Astrazeneca dari inggris, yang diproduksi oleh Universitas, dan vaksin sinovac buatin dari China, vaksin Moderna buatan dari hasil perusahaan Amerika Serikat dan juga pemerintah sekarang berniat untuk membuka izin pembangunan pabrik vaksin dari China di Indonesia yang juga sudah jelas penelitiannya dan siap disalurkan untuk masyarakat-masyarakat yang butuh vaksin.
Sebagai pemerintah kami memang terkesan melakukan pembiaran terhadap riset vaksin inovasi domestik untuk berjalan tanpa genjotan. Alasan kami melakukan ini juga agar masyarakat Indonesia cepat mendapatkan vaksin dosis 1, dan dosis 2. Kalau bicara tentang mengapa tidak memakai vaksin merah putih saja? Yang buatan anak bangsa dan juga lebih menghemat biaya, alasan kami adalah vaksin tersebut masih membutuhkan penelitian yang cukup lama sehingga, jika menunggu vaksin merah putih siap penularan virus covid-19 ini akan semakin marak.
Padahal penggunaan vaksin merah putih sangat penting sebagai upaya untuk membangun keunggulan Sumber Daya Manusia dan kemampuan inovasi domestik. Dengan demikian Indonesia tidak tergantung pada vaksin impor dan sekedar menjadi pasar bisnis vaksin semata. Tetapi, pemerintah disini juga akan fokus melakukan percepatan terhadap vaksin Merah Putih untuk dapat ditingkatkan , dan juga agar pemerintah tidak habis anggaran terhadap vaksin impor.
Menurut saya, langkah yang kami ambil juga sudah benar jika dibandingkan untuk harus banyak masyarakat yang terpapar virus covid dan harus dirawat di rumah sakit dan membutuhkan obat-obatan yang banyak pula dan pastinya juga membutuhkan banyak tenaga medis yang harus merawat mereka yang terpapar virus ini itu juga sudah dipastikan mengeluarkan anggaran yang banyak, belum lagi jika kita tidak melakukan vaksinasi secepatnya dan tidak mau virus ini semakin melebar pemerintah juga harus menerapkan program lainnya yang bisa dibilang menyusahkan bagi pemerintah dan masyarakat, seperti kita memberlakukan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dimana itu membuat orang yang bekerja di kantor harus bekerja dari rumah, para pedagang harus menutup usaha mereka, ribuan orang yang terpaksa harus di PHK, dan masih banyak lagi dampak dari program ini yang sudah dipastikan juga pemerintah harus memberikan bantuan langsung tunai untuk masyarakatnya yang dihitung itu juga sudah mengeluarkan anggaran yang banyak. Untuk saat ini Anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk penanganan virus covid ini adalah sebesar RP;405,1 trilliun sungguh itu jumlah yang sangat besar sekali bagi negara berkembang seperti Indonesia ini.
Vaksin Merah Putih ini diperkirakan oleh Emergency Use Authority untuk vaksin yang dipelopori Universitas Airlangga ini akan dikeluarkan BPOM pada Maret 2022. Selanjutnya, dapat diproduksi massal bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceuticals. Selain itu dilaprkan juga saat ini BPOM tengah melakukan uji praklinis Vaksin Merah Putih ini. Semoga saja Vaksin Merah Putih ini bisa segera digunakan agar kemauan dari masyarakat bisa dipenuhi dan kami sebagai pemerintah juga tidak kelelahan memikirkan pengimporan vaksin ratusan juta dari negara lain dan juga kita tidak bisa berharap terus menerus dengan situasi pasar vaksin yang tidak menentu. Dan semakin cepat produksi vaksin dalam negeri dilakukan ini sudah pasti lebih bagus untuk kita semua.
Dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih, pemerintah bekerja sama dengan 5 Universitas dan 2 Lembaga, yakni Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Lembaga Biologi Molekuler, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Menko Muhadjir berpesan kepada tim pengembang vaksin Merah Putih agar dapat menciptakan terobosan untuk mempercepat produksi vaksin dan memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri. Pemerintah juga mengapresiasi kerja keras tim pengembang vaksin Merah Putih yang telah berusaha maksimal untuk menciptakan sistem kesehatan nasional yang bisa menghadapi virus covid-19 ini.
Mudah-mudahan semuanya menjadi berkah kita semua. Saya bisa membayangkan betapa gembiranya kita semua pada suatu saat kita bisa men-declare bahwa Indonesia sudah bisa memproduksi vaksin sendiri untuk menagani virus corona ini.