Jeda ini,
Seperti ruang kosong di layar laptop yang menatapmu balik
Kata-kata seolah tak mau jatuh
Seperti embun yang lupa caranya mendingin
Udara dingin berbisik menyapa
Mengapa kau terhenti?
apakah karena kata-kata telah habis?
Bukan,
Tapi seolah dunia memintaku
untuk menatapnya sejenak lebih dalam
Gerimis pun gemericik menyapa
Jangan terpaku pada produktifitas
Bukankan kata-kata mulai terlalu bising untuk hatimu yang lelah?
Bukankah menciptakan juga berarti menerima kekosongan?
bukankah diam pun bagian dari langkah?
Udara kembali berbisik
Lihatlah, di sudut itu ada kau yang menunggu
Lebih besar, Lebih berani
Ia bukan orang lain
Ia adalah kamu, yang bangkit dari api kecil
yang tak pernah padam, meski redup
Saatnya,
Biarkan jemarimu mengetuk pintu ide
Tak perlu buru-buru
Tulis
Tulis, dan dunia akan kembali mendengarmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H