Lihat ke Halaman Asli

Qomaruddin

Penulis Lepas

Alam yang Kesepian

Diperbarui: 25 November 2024   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dok Pribadi)

Di ufuk pagi, embun berseru,
"Ke mana langkahmu yang dulu menyatu?"
Dedaunan gugur, melayang lesu,
Tak ada lagi bisik lirih, tak ada rindu.

Sungai yang jernih kini keruh,
Air matanya tumpah, merintih jauh.
Hutan yang rimbun, kini sepi,
Ranting-ranting merapuh, menanti simpati.

Burung-burung enggan bernyanyi,
Angin yang dulu riang kini sunyi.
Langit merona dalam pilu,
Bumi meratap, kehilangan waktu.

Wahai manusia, di mana jiwamu?
Tidakkah kau dengar seruanku?
Alam ini saksi hidupmu bertumbuh,
Namun kau tinggalkan jejak penuh keluh.

Kami, daun dan batu, angin dan samudra,
Hanya ingin sedikit cinta.
Sebelum kami benar-benar lenyap,
Menjadi cerita yang hanya kau kenang dalam gelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline