Semakin berkembangnya zaman, perkembangan budaya baik itu rasa, cipta dan karsa juga semakin berkembang. Entah itu berkembangnya baik, atau justru semakin tidak jelas. Entah itu muncul dari diri sendiri, atau karena sekedar ikut-ikutan.
Yang menjadi sorotan saya adalah style bahasa yang digunakan, terutama dilingkungan remaja. Tidak sedikit dari kita yang kadang menggunakan bahasa yang menurut saya cukup menggelikan. Misalkan: "Galau", "Kamseumpay" dan yang paling menggelikan kata-kata "Cemungud ya !!!!!". Anehnya lagi style bahasa yang demikian sudah merebak masuk kedalam dunia Kampus. Lingkungan yang didominasi oleh orang-orang akademis ini, ternyata tidak luput dari serangan virus alay. Lingkungan yang seharusnya gaya bahasanya akademis, misal: Paradigma, tranformatif, dinamis, relatif dsbg (meskipun g' tahu artinya) sekarang sudah digantikan dengan bahasa yang tidak enak untuk didengar (menurut saya !!!)
Memang faktor lingkungan dan Media massa sedikit banyak akan mempengaruhi style hidup seseorang. Mulai dari penampilan, sikap dan gaya bicara.
Akan tetapi tidak seharusnya orang-orang yang berbau akademis mengikuti lifestyle yang demikian. Bukanya mengurangi ruang gerak. Akan tetapi kalau bisa menggunakan bahasa yang lain, Kenapa harus bahasa seperti itu yang digunakan. Meskipun demikian, masih ada untungnya yang menggunkan style bahasa seperti itu hanya Mahasiswanya. Bayangkan kalau yang seperti para dosen. Mungkin masuk kelas langsung bilang "Selamat pagi semua, gimanaaaa pagi ini masih cemungud khaaaan"...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H