Lihat ke Halaman Asli

Qois AlHaqqi

Mahasiswa

Warna Kata Sikap Bijaksana

Diperbarui: 5 Januari 2023   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Halo semua, semoga pada baik baik saja. 

Masih inget sekarang tanggal berapa? sip, berarti siap buat baca, hehe.

Tulisan ini berupa review singkat dari buku "Bicara itu Ada Seninya". Berikut ada beberapa poin yang bakal aku jabarin dan semoga bisa dipahami baik buat para pembaca :) tanpa panjang lebar, let's kita ngobrolin ke poin poin pembahasannya yang menarik dari buku ini.

1. Lupa Lawan Bicara

Apa sih yang dimaksud lupa lawan bicara? yang dimaksud adalah sering banget ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, apalagi yang sedang membangun hubungan dari pertemuan awal, salah satu dari mereka bisa jadi memang asik buat di ajak ngobrol, enak diajak bercanda. Tapi, dalam pertemuan awal mereka, salah satu memulai dengan menceritakan dirinya sendiri secara dominan. 

Semenarik apapun dari tampilan, gesture dalam bercerita dll akan terasa hambar bagi lawan bicara ketika tidak dilibatkan, tidak ditanya tentang dirinya yang membuatnya terasa bukan menjadi bagian dari percakapan. 

Seseorang membuat janjian ketemuan selanjutnya untuk menjalin hubungan pasti karena ada yang menarik dan tidak miss pada pertemuan awal. 

Terus kalau misal kita nggk pernah merhatiin hal yang terdengar sepele ini pada disetiap pertemuan perdana dengan orang lain, yakin bisa ngebangun kalaborasi yang menghasilkan oportunity yang berlimpah jika diawal udah salah? 

2. Cerita yang Menghantam

Tidak berlebihan, untuk mengkonotasikan sebuat power dari kisah yang yang menarik. Pernah nggk sih kalian? dengerin cerita orang yang literally cerita doang, tapi telinga kita enggan buat skip dan kita dengerin sampe akhir? yup itulah power of story telling yang perlu kita pahami. 

Dalam buku disebutkan ada 4 unsur yang harus terpenuhi dalam kisah atau cerita kita dalam penyampaian. Pertama, Tema kita, apakah mengandung kisah yang menarik dan bisa memantik pembicaraan yang sesuai dengan para pendengar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline