Lihat ke Halaman Asli

Qoirunnisa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Ragam Literasi Baca-Tulis dalam Masyarakat

Diperbarui: 7 November 2023   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara etimologis, kata "literasi" berasal dari bahasa Latin "literatus" yang artinya adalah orang yang belajar. Menurut "United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization" atau yang kita kenal dengan UNESCO, literasi merupakan wujud dari keterampilan secara nyata atau secara spesifik yang memiliki arti sebagai keterampilan kognitif dari membaca dan menulis, serta terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis. Dengan demikian, makna dari literasi baca-tulis adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi tertulis. Literasi baca-tulis mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi secara efektif.

Literasi baca-tulis merupakan salah satu ragam literasi yang sangat penting. Hal ini dikarenakan kegiatan membaca dan menulis adalah hal yang paling awal dikenal dalam sejarah peradaban manusia. Membaca dan menulis adalah ilmu dasar untuk melanjutkan pemahaman mengenai ilmu-ilmu yang lain. Dengan kemampuan membaca dan menulis, ilmu lain dapat dipelajari dengan mudah. 

Di zaman lampau, masyarakat peradaban kuno berkomunikasi dengan simbol-simbol dan gambar yang diukir di batu, kayu, dinding goa, dan sebagainya. Semakin berkembangnya zaman, huruf-huruf pun mulai dikenal. Selain bisa membaca dan menulis, literasi baca-tulis juga termasuk memahami makna dari sebuah tulisan. Dengan kemampuan literasi baca-tulis yang baik, manusia tidak akan mudah terombang-ambing oleh berbagai informasi yang datang secara bertubi-tubi kepada kita. 

Literasi baca-tulis sangat penting dalam menjalani kehidupan. Namun, tak jarang masih ditemukan permasalahan mengenai kemampuan literasi baca-tulis. Permasalahan ini menjadi tantangan yang dihadapi seseorang dalam memahami, membaca, menulis, dan menginterpretasikan teks atau tulisan. Permasalahannya sangat beragam dan dapat mempengaruhi tingkat literasi seseorang, seperti kurangnya akses pendidikan, gangguan disleksia, kurangnya motivasi belajar, kurangnya pemahaman terhadap bacaan, kurangnya keterampilan berbahasa, pengaruh teknologi, pengaruh lingkungan, dan lain sebagainya. 

Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya peningkatan akses pendidikan, memberikan dukungan bagi individu dengan kesulitan dalam literasi, dan mempromosikan budaya membaca dan menulis dalam masyarakat. Literasi yang kuat sangat penting dalam memungkinkan individu untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial dan ekonomi modern. Oleh karena itu, kegiatan literasi harus ditekankan pada masyarakat sejak dini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline