[caption id="attachment_326009" align="alignleft" width="300" caption="Serena Williams memeluk ayahnya, Richard Williams, sesaat setelah menjuarai Indian Wells tahun 2001 dengan mengalahkan Kim Clijsters (Belgia) 4-6, 6-4 dan 6-2.Foto: http://www.dailymail.co.uk/sport/tennis/article"][/caption]
Meski aksi cemooh penonton pada Williams Sisters, khususnya Serena Williams, di turnamen Indian Wells terjadi 13 tahun yang lalu, namun sakit hati Williams Sisters belum sembuh betul. Terbukti, Williams Sisters belum mengakhiri aksi boikotnya untuk tampil di turnamen yang berlangsung di California, Amerika ini.
Meskipun setiap tahun panitia penyelenggara turnamen berharap agar Williams Sisters menghentikan aksi boikot turnamen berhadian total sekitar 70 milyar rupiah ini, namun harapan itu tidak pernah terwujud. Termasuk tahun ini, 2014, Williams Sisters masih enggan membuka hatinya guna tampil pada turnamen yang akan berlangung dari 03 – 16 Maret 2014 ini.
Aksi boikot Williams Sisters bermula di Indian Wells tahun 2001, yang saat itu masih bertajuk Pacific Life Open 2001. Saat itu, Williams Sisters harus saling berhadapan di semifinal. Pertemuan Williams Sisters merupakan pertandingan yang menarik dan banyak ditunggu penggemar tennis. Tak pelak, penonton pun membludak untuk menyaksikan aksi hebat Williams Sisters. Sayangnya, empat menit sebelum pertandingan dimulai, Venus Williams mengundurkan diri dengan alasan cicera otot tendon, sekaligus memberi tiket gratis ke final kepada Serena untuk berhadapan dengan Kim Clijsters yang pada semifinal lainnya mengalahkan Martina Hingis 6-2, 2-6 dan 6-1.
Tentu saja penonton sangat kecewa. Banyak yang beranggapan, mundurnya Venus lebih karena memberikan kesempatan kepada Serena untuk merengkuh juara Pacific Life Open, Indian Wells, 2001.
Saat Venus dan Richard Williams memasuki stadiun untuk menyaksikan pertandingan final Serena lawan Clijsters, penonton menyoraki dan mengejak keduanya. Saking riuhnya ejekan penonton saat itu, Richard Williams sampai mengepalkan tanganya membalas ejekan penonton. Juga, sepanjang pertandingan ejekan penonton pada Serena dan keluarganya, termasuk Venus dan Richard Williams, terus menggema.
Meskipun Serena keluar sebagai juara dengan mengalahkan Clijsters 4-6, 6-4 dan 6-2, namun penonton tidak berhenti mengejek Serena. Bahkan ketika Serena mengangkat tangannya sebagai tanda dia memenangi pertandingan, penonton bukannya memberikan applause kehormatan kepada sang pemenang melainkan berteriak huuuuuuuuu. Terlebih lagi, selebrasi kemenangan Serena yang seolah membalas ejekan pentonton, menjadikan penonton makin seru lagi mengejek Serena.
Setelah pertandingan, Richard Williams mengaku kalau diantara ejekan penonton terdapat cemooh bernada rasial. Saat Venus diminta konfirmasi mengenai ejekan rasial, meski Venus tidak membenarkan namun juga tidak menyangkalnya, “saya mendengarkan apa yang didengarnya (Richard)”, ujar Venus.
Meskipun berdasarkan aturan baru yang dikeluarkan WTA tahun 2009, pemain yang tidak bertanding untuk turnamen premier, termasuk Indian Wells, dikenakan sanksi pengurangan point dan denda sebesar USD 75,000, namun Williams Sisters berteguh untuk tidak berpartisipasi di turnamen Indian Wells.
Tahun ini, penonton juga harus siap-siap kecewa seperti tahun-tahun sebelumnya karena Williams Sisters tidak berpartisipasi pada ajang Indian Wells, yang disponsori oleh Bank Paribas ini. Bahkan kehadiran semua petenis top dunia pun tidak menggerakkan hati mereka untuk gabung dengan rekan-rekannya di Indian Wells.
Serena mengatakan “setelah berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk tidak ikut bagian di Indian Wells BNP Paribas Open tahun ini. Namun dia menyampaikan salam dan pesan kepada partisipan turnamen “saya berharap semua pihak yang terlibat pada turnamen mendapatkan yang terbaik”. Demikian sebagaimana dilansir dari torontosun.com
Rupanya, hati sang ratu tennis, Serena Williams, dan juga keluarganya belum membuka hati untuk Indian Wells.
Semua pihak, termasuk penulis, kurang lebih mempunyai harapan yang sama dengan Direktur Turnamen Indian Wells, Steve Simon, "We wish her the very best of luck in the year ahead and hope that she will decide to play here next year”. Semoga.
Penulis adalah admin group FB “DF Tennis” (DF Tennis: update beritanya, seru member-nya, asyik dan kocak komennya, serta meriah kuisnya). Yuuk gabung…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H