Lihat ke Halaman Asli

QODRI ZAUFAL AZIZY

MAHASISWA UNIVERSITAS BHAKTI HUSADA INDONESIA

Seminar Pendidikan Anti Korupsi di Kuningan: Kolaborasi APDA JABAR dan BEM UBHI untuk Generasi Emas 2045

Diperbarui: 31 Desember 2024   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO ACARA SEMINAR

Kuningan, Desember 2024

Aliansi Putera Daerah Jawa Barat (APDA JABAR) Kuningan bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) menggelar seminar pendidikan anti korupsi bertajuk "Peran Generasi Muda dalam Pencegahan Korupsi untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045". Acara berlangsung di Hotel Purnama Mulia pada Senin (30/12/2024).

Seminar ini dihadiri oleh perwakilan siswa SLTA, anggota BEM, Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), serta Organisasi Kepemudaan (OKP) di wilayah Kuningan. Tiga narasumber utama yang hadir ialah Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, SE., Humas Kejaksaan Negeri Kuningan Wawan Gusmawan, SE., dan Deniawan, M.Si. dari Inspektorat. Mereka membahas pencegahan korupsi dari tiga perspektif berbeda: eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Ketua Panitia, Dicki Ali, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini. "Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan meramaikan acara seminar pendidikan anti korupsi. Bagaimanapun, generasi muda adalah penerus bangsa, maka dari itu kita harus sadar peran diri kita dalam rangka pencegahan korupsi di lingkungan sekitar," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BEM UBHI, Abdul Wahab Suryata, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjauhi perilaku korupsi.

"Sebagai insan akademis, sudah seharusnya kita menjauhi korupsi karena itu akan menghancurkan moral dan ekonomi suatu negara, dan dampaknya sangat buruk bagi masa depan," ujarnya.

Ketua APDA JABAR, Wildan Kamal Makarim, menilai bahwa pendidikan anti korupsi harus dimulai sejak dini.

FOTO BERSAMA KETUA DPRD KABUPATEN KUNINGAN

"Pendidikan anti korupsi harus ditegakkan sejak dini, supaya kelak jika berkesempatan menjadi pejabat, tidak melakukan korupsi yang membuat rakyat menderita," pungkasnya.

Meski sempat diwarnai kekecewaan karena absennya Wakil Bupati terpilih Tuti Andriani, yang dijadwalkan menggantikan Bupati terpilih Dian Rachmat Yanuar sebagai narasumber, seminar tetap berjalan lancar. Menurut panitia, Tuti Andriani membatalkan kehadirannya secara mendadak melalui ajudannya sebelum acara dimulai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline