Lihat ke Halaman Asli

Andhika Aqil

Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

Temu dan Semu - Hari (2)

Diperbarui: 6 April 2024   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar original/dok. pribadi)

Oh wanita yang malang,Mencoba membalas perasaanya,wanita yang malang,
Menutup tangis dengan senyumannya.

Hanya seorang wanita muda,
Yang ingin membuktikan diri,
Hanya ingin memberikan semuanya,
Kepada orang yang diminati.

Namun dunia tidak senang dengan adanya cinta,
Dunia murka dengan cinta mereka,
Cinta kuat yang dikekang,
Lama-kelamaan akan menghilang.

Siang dan malam pun berganti,
Aku tidak melihat wanita itu lagi,
Wanita yang biasanya berjalan dengan senyum seri,
Kini hanya berjalan sendiri.

Hari menjadi minggu,
Minggu menjadi bulan,
Lama-kelamaan itu menjadi semu,
Tak ada lagi cerita dan candaan.

Aku tidak melihat mereka lagi,
Mereka yang biasanya bertemu,
Mungkin mereka sedang berlari,
Dari kutukan dunia yang batu.

Kisah mereka mengalir,
Meski belum sampai di ujung sungai,
Namun mereka berakhir,
Itulah yang disebut usai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline