Lihat ke Halaman Asli

Andhika Aqil

Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

Kisah Hulu - Hari (1)

Diperbarui: 5 April 2024   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar original/dok. pribadi)

Oh pria yang malang,
Mencoba menghapus air mata dengan tangannya,
Pria yang malang,
Menutup tangis dengan senyumannya.

Seorang pria muda,
Hanya ingin tahu tentang emosi,
Hanyalah manusia yang penasaran,
Dengan perasaan yang selama ini ada dihati.

Dengan segala usaha ia meraihnya,
Ia percaya bahwa cinta adalah penyembuh,
Ia percaya cinta adalah cahaya hidupnya,
Hari-hari pun berlalu.

Aku tidak melihat pria itu lagi,
Pria yang mencoba mengejar wanita yang didambakannya,
Pria yang selalu berusaha sekuatnya,
Aku tidak melihat pria itu lagi.

Bukankah jika cinta itu nyata,
Mereka sudah bersama sedari dulu,
Tapi mengapa kisah mereka berbeda
Mengapa kisah mereka berakhir di hulu?

Iya, hulu,
Bukan sungai,
Hulu,
Mereka dikutuk bahkan sebelum memulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline