Lihat ke Halaman Asli

Andhika Aqil

Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

Merah Muda

Diperbarui: 31 Maret 2024   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biru yang selalu menjadi perisai
Sudah tidak kuat menahan beban dunia
Ia bersumpah saat tugasnya telah usai
Maka ia takkan lagi menginjakkan kakinya

Bertahun-tahun berlalu
Sang biru mulaih meluluh
Hanya perlu bertahan sebentar dahulu
Maka Ia akan dinilai teguh

"Tidak, ini semua omong kosong"
Ucap si biru tegar
"Warna ini hanyalah OMONG KOSONG"
Teriak si biru dengan suara menggelegar

Perisai yang selama ini dibawanya dihempaskan ke langit
Menabrak sang burung elang yang sedang terbang
Sang biru berlari terjun ke palung terdalam
Ia ingin sembunyi dari pantauan sang langit

Sang biru melebur dengan laut
Sang biru bercampur dengan koral dan terumbu karang
Sang biru belajar berenang dengan ikan-ikan di laut
Biru menemukan tempat dimana ia tidak dikekang

Jiwa yang awalnya biru mulai melebur
Dengan warna yang selalu dianggap tiada
Sang biru bertemu dengan merah muda
Mereka bersama bercampur menjadi ungu

Ungu, warna dari langit angkasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline