Manusia yang penasaran terlalu sibuk dengan kehidupan sang surya
Mereka mengabadikan terbitnya
Mereka mengabadikan tenggelamnya
Namun mereka semua ketakutan jika ia berbalik arah
Manusia yang naif terlalu sibuk dengan aura bulan pasang
Mereka terlalu sibuk memperhatikan cahaya bulan yang fana
Mematikan cahaya bintang-bintang
dan bintang tak pernah lagi ada
Manusia yang serakah terlalu sibuk dengan cantiknya bunga
Mereka mencabut akarnya sampai ke ujung
Mereka mengikatnya menjadi mahkota
Sehingga bunga itu dapat membuat beruntung
Manusia yang rapuh terlalu sibuk dengan perasaanya
Mereka mengubur perasaan mereka dalam-dalam
Mereka mengunci perasaan mereka di lubuk paling dalam
dan perasaan itu tidak pernah lagi dirasakannya
Apakah para pecinta matahari harus memiliki bintang menyala itu untuk mencintainya?
Apakah para pecinta bulan tidak pernah merasa bersalah atas kematian para bintang?
Apakah para pecinta bunga harus membunuhnya hanya untuk mahkotanya?
Apakah perasaan itu harus diucapkan hanya untuk mengetahuinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H