Lihat ke Halaman Asli

Andhika Aqil

Jiwa yang melayang-layang di ruang hampa

Puisi dari Jantung untuk si Landak (1)

Diperbarui: 1 Februari 2024   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ini landak)

Dimana keadilan itu?
Kenapa durimu hanya menyakiti yang disekitarmu?
Kenapa jantungku dapat tertusuk oleh durimu
Sedangkan durimulah yang melindungi jantungmu

Saat aku bertemu denganmu saat itu
Seharusnya sudah kucabut saja seluruh durimu
Namun apa gunanya?
Nanti kau akan mati tanpaku

Tapi apakah penting jika kau hidup atau mati?
Makhluk sepertimu tidak akan ada yang mengenang kematiannya
Tidak akan ada orang yang membacakan pujian-pujian untukmu
Tidak akan ada sesembahan untukmu
Mayatmu tidak akan dikubur
Mayatmu hanya akan mati dimakan oleh burung bangkai

Burung bangkai yang busuk menunggu
Menunggumu untuk menyerah dan terbaring
dan setelah kau mati
Mereka akan mengoyak-ngoyak tubuhmu
Dimulai dari dagingmu
Lalu jantungmu

Kau akan mati tanpaku
Jadi tetaplah berada di jantungku

- puisi bersambung - Landak (1)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline