Lihat ke Halaman Asli

Tujuh Hari Bersamamu

Diperbarui: 11 Oktober 2016   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berteriak histeris….

Saat alam mempersatukan dirinya dengan satu nafas  penuh keihklasan.

Kini engkau telah tertidur pulas dalam dekapanku.

 Dan tak lagi mendengar  bisikan kesedihanku.

Hanya senyum manis tersisa di raut wajah cantikmu yang begitu tenang.

Aku tak pernah menyadari bahwa setiap kata –katamu adalah pesan.

Kepulanganku adalah penantian terahirmu.

Kekecewaanku sangat mendalam.

Penyesalanku tak  lagi bisa membuatmu kembali.

Ibu….

 Kini aku telah pulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline