Alhamdulillah.... akhirnya aku bisa menjadi anggota Kompasiana. Setelah setahun lebih aku mencoba menjadi anggota tidak semudah yang teman- teman bayangkan. Teman - teman boleh menertawakanku, tapi itulah kenyataanya. Dua tahun yang lalu baru aku sadar bahwa aku mempunyai bakat menulis dan membuat puisi. Walau dari kecil aku suka mengarang dan membuat puisi, aku menganggap itu hanya bagian dari pelajaran sekolah. tak prnah menyadari spesifikasi dalam hidupku.
Sejak memiliki keluarga aku merantau ke pulau Borneo bersama suami. Awalnya aku bekerja sebagai administrasi lapangan di perkebunan kelapa sawit, disela sela kerjaku aku selalu membuat puisi, tapi itu hanya angin lalu saja. Sembilan tahun berjalan aku mengalami banyak perubahan dari karyawan lahan sampai menjadi karyawan kantoran. Ditahun ke sepuluh aku dan suamiku pindah perusahaan, dan di tahun ke sebelas di usia tiga puluh tahun suamiku menyuruh aku berbenti karena aku sering sakit.
Disinilah aku mulai menggali hobby terpendam dalam diriku. Dirumah aku mengisi waktuku untuk banyak membaca, menulis, dan membuat puisi. Walau tak ada orang yang perduli dengan apa yang aku lakukan. Tapi lama kelamaan suamiku menangkap sesuatu yang lain pada diriku, Suamiku sangat mendukung dengan tulisan dan puisi yang aku buat.
Di pedalaman Kalimantan yang sangat susah dengan sinyal komunikasi, suamiku selalu menyempatkan diri untuk memboncengku ke pintu air sungai Kendawangan, dimana hanya di tempat itulah tempat terdekat agar kami bisa mendapatkan sinyal internet. Karena di tempat itu dekat dengan tower BTS milik perusahaan lain.
Sejak dua tahun yang lalu suamiku mencoba memasukkanku menjadi anggota Kompasiana. Tapi dengan sinyal yang terbata - bata selalu gagal, gagal dan gagal. Dan di hari lebaran ini aku mudik ke Jawa, dan aku masih belum putus asa, aku mencoba lagi dan akhirnya Alhamdulillah..... Terima kasih KOMPASIANA. Dan teman - teman salam kenal ya.... dari aku Yulita Maryadi.
