Netizen terutama pengguna platform medsos twitter, siapa yang tidak tahu akun @NUgarislucu? Ya banyak, dari Ariana Grande sampai Cristiano Ronaldo tidak tahu akun itu.
Tapi pembaca artikel ini pasti tahu akun tersebut, atau bahkan sudah jadi followernya dan menikmati cuitannya hari lepas hari. Dijamin ngakak walaupun segemented, beda dengan Warkop DKI tentunya tapi sangat layak untuk mendapatkan apresiasi netizen millennial.
Yang menarik adalah, sejak munculnya @NUgarislucu kemudian diikuti oleh @MuhammadiyahGL (GL maksudnya Garis Lucu), karena keterbatasan karakter yang disediakan twitter maka disingkat GL. Dua akun "ormas" terbesar di Indonesia tersebut sangat menyita perhatian melalui humor-humor segarnya.
Tadi diatas saya sebut humornya segmented, terutama alumni pondok pesantren atau aktivis di dua ormas tersebut yang akan langsung nangkep kelucuan tektokan mereka. Banyak sekali kalimat semantik yang membuat kita terpingkal-pingkal beberapa detik setelah baca karena kudu mikir bentar "apa ya ini maksudnya?"
Tak lama kemudian setelah akun GL dua ormas terbesar Indonesia ini diikuti juga oleh ormas terbesar ketiga di Indonesia yaitu HKBP. Masih dengan ciri khas yang sama, yaitu menggunakan semantik untuk "meroasting" sebuah kalimat menjadi humor segar.
Kemudian menjamur akun-akun GL lainnya, bahkan sudah bukan ormas lagi tapi Agama dengan masing-masing denominasi dan sektenya. Mencuitkan hal-hal lucu yang hanya dipahami oleh segmen masing-masing. Sebagai awam, saya kadang bingung dengan cuitan yang mereka sampaikan tapi kembali lagi, kudu skrol-skrol reply untuk paham dan kemudian "oiya lucu juga ternyata" (walau tidak semuanya).
Akun GL menjadi satu nuansa baru di twitter yang merupakan satu platform medsos paling banyak konten "toxic"nya. Di kala gempuran narasi politik sudah memasuki tahapan terror dan intimidasi, tengoklah akun-akun GL maka akan menemukan kesegaran baru. Dan seperti biasa, setelah bermunculan akun-akun GL Agama maka muncul juga akun-akun atheis GL. Kemunculan akun-akun GL ini adalah gambaran Indonesia kalau saya boleh menyebut dengan agak lebay.
Indonesia yang kaya dengan budaya dan saling menghormati satu sama lain dengan cara lucu tentunya, menyampaikan kebenaran walau itu lucu (pinjam tagline @NUgarislucu). Bahkan jarang sekali akun-akun GL ini melakukan "twitwor" yang berakhir dengan saling block atau saling lapor Polisi karena merasa kurang lucu dari lawannya.